Pertama, beras dicuci sampai bersih dan ditiriskan. Kemudian dimasak bersama tambahan santan kelapa dan campuran garam dan bawang merah secukupnya atau sesuai selera.
“Berasnya menggunakan beras putih dicampur beras merah. Dimasak setengah matang agar santan kelapa dan beras tercampur dengan baik,” kata Rahman belum lama ini.
Tahap berikutnya, ambil janur atau daun kelapa yang masih muda dan beri isian beras yang telah di masak setengah matang tadi. Padatkan isiannya lalu tutup dan ikat dengan rapi serta kuat.
Adapun tali untuk mengikat Lapa-Lapa biasanya digunakan tali rapia, tali karung beras, tali dari batang pisang kering ataupun tali dari kulit pohon Waru.
“Lalu dimasak kembali hingga matang,” ujar Rahman.
Lapa-lapa umumnya dibuat dan disajikan atau disantap saat ada perayaan besar seperti acara Haroa atau selamatan, acara adat, pernikahan, atau penyambutan tamu penting dan semacamnya.
Sitti, salah seorang warga Anduonohu Kota Kendari yang selalu menerima pesanan pembuatan Lapa-Lapa saat hari Lebaran mengaku selalu mendapat banyak pesanan mendekati hari H Lebaran.
Seperti Idulfitri, Iduladha dan acara-acara lainnya, terkadang Sitti terpaksa harus menolak jika terlalu banyak pesanan.
“Kadang ada yang saya tidak terima karena terlalu banyak pesanan sehingga saya kewalahan,” tutur Sitti.
Discussion about this post