Ia berharap, terwujud tata kelola program sinergitas DAK Fisik yang terintegrasi untuk mewujudkan destinasi yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan sehingga mempercepat pemulihan sektor parekraf untuk menciptakan nilai tambah/PAD daerah dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
“Saya ingin mengingatkan, salah satu upaya untuk membangun destinasi tersebut adalah dengan memanfaatkan DAK Pariwisata,” beber Sandiaga.
Senada, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu mengatakan, program Sinakoda ini perlu diimplementasikan agar destinasi berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan segera terwujud khususnya di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), destinasi pariwisata prioritas (DPP) dan revitalisasi Bali.
“Program ini harus menjadi program yang tepat sasaran, tepat waktu, dan manfaat,” ujar Vinsensius Jemadu.
Ditempat yang sama, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekra, Wawan Gunawan mengatakan, FGD akan menghadirkan sejumlah narasumber.
Diantaranya Direktur Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas Leonardo Teguh AA Sambodo, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Kemenparekraf, Dyah Septiana Isnaryati serta Kepala Dinas Pariwisata Biak Turbey Onisimus Dangeubun.
“Narasumber akan memberikan pencerahan terkait bagaimana pengelolaan DAK fisik pariwisata untuk menciptakan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan,” kata Wawan.
Discussion about this post