“Kondisi jalur Gunung Rinjani berubah setelah gempa dan semakin ekstrim, terutama menuju puncak. Jalur berpasir dengan medan yang makin sempit,” ungkap Yanni Krishnayanni.
Yanni yang sebelumnya pernah mendaki Rinjani pada tahun 2017 juga mengingatkan kepada para pendaki yang ingin memilih jalur ini agar selalu konsentrasi sehingga tidak sampai tergelincir masuk jurang.
Selama pendakian itu pula, Yanni melihat banyak monyet kelaparan di seputaran gunung Rinjani. Sehingga dia menyarankan untuk tidak meletakkan barang di sembarang tempat dan selalu memperhatikan dengan seksama karena monyet-monyet bergerak sangat cepat dan sangat pintar.
“Kawanan monyet bisa membuka resleting tenda lho. Dan jika tenda terkunci, monyet tidak segan merobek tenda dan memaksa masuk untuk mengambil apapun yang ada di dalam tenda,” kata Yanni.
Wanita kelahiran Mojokerto tanggal 21 Oktober 1970 ini menyarankan bagi pendaki yang datang sendirian dan akan meninggalkan tenda untuk melakukan summit atau hanya sekedar mengambil air, agar menitipkan tenda kepada pendaki lainnya.
“Jangan membuang sampah sembarangan, gunung juga rumah kita bersama, bawa sampahmu turun agar senantiasa bersih,” pesan Yanni kepada para pendaki.
Discussion about this post