Menurutnya, sesuai perintah Ketua DPD Gerindra Sultra ada dua hal yang akan dilakukan, yakni mengajukan kepengurusan baru setelah Pilkada dan mencabut kartu tanda anggota (KTA) Gerindra terhadap mereka yang sudah membangkang atas keputusan partai besutan Prabowo Subianto.
“Sehingga mereka tak lagi menjadi kader Gerindra dan tidak akan pernah diterima untuk menjadi caleg di Partai Gerindra. Dimana sih sebenarnya meraka selama ini, apakah ke Rajiun-Purnama atau ke calon lain. Ada kepentingan pribadi mereka bawa, lalu mencari pembenaran saja dan sebenarnya publik tau bagaimana orang-orang ini,” Purnama menambahkan.
Ia menyebut, menjadi calon Wakil Bupati Muna berpasangan dengan Rajiun Tumada bukanlah keinginan pribadi seorang Purnama Ramadhan melainkan itu menjadi petunjuk serta kehendak dari DPD dan DPP Gerindra.
Mantan Komisioner KPU Muna itu menambahkan, perolehan empat kursi di Pilcaleg 14 Februari 2024 lalu yang bertambah satu kursi dari sebelumnya adalah bukti kerja nyata DPC Gerindra Muna yang dinahkodai nya. Begitu pula kemenangan di Pemilu yang berhasil meraih suara 73 persen di Muna yang melampaui target 60 persen untuk Prabowo-Gibran.
“Dari tiga kursi menjadi empat kursi di DPRD Muna dan berhasil meraih 73 persen dari target 60 persen.Yang pasti Gerindra tetap solid memenangkan Pilkada Muna. Mundurnya mereka yang sejak awal tak mendukung saya dan pak Rajiun tak mempengaruhi apa-apa karna sejak awal memang mereka tak mendukung dan melawan perintah DPP Gerindra,” Purnama memungkas.
Berikut 11 pengurus DPC Gerindra Muna yang menyatakan mundur:
1. Muh Asar, Wakil Ketua;
2. Moh Iksanuddin, Wakil Ketua I;
3. Rusdi Ramli, Wasek;
5. Abidin, PAC Maligano
6. Sujarno Adi, PAC Kabangka;
7. La Amilu, Anak Ranting;
8. La Ode Insan, Anak Ranting;
9. Irfan, Wakil Ketua;
10. Dwy Bayu, Bendahara
11. Arto Rasyid, Wasek
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post