Perkembangan zaman telah membuka peluang yang sebesar-sebesarnya kepada kemajuan tetapi beriringan dengan sebuah tantangan yang tak kalah dahsyat. Dalam kondisi ini, segala prasyarat yang dibutuhkan baik itu dari sarana prasarana infrastruktur penunjang maupun kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas harus dipersiapkan sejak dini.
Pemerintah Buton Tengah yang dipimpin oleh H. Samahuddin barangkali menonjol dalam hal pembangunan infrastruktur (meskipun masih menyisahkan perdebatan panjang) tetapi jika tidak dibarengi dengan perhatian atas pembangunan SDM maka itu sama saja nihil. Seperti menyediakan sebuah kendaraan lengkap dengan segala fasilitasnya tetapi daya cerna dan pemahaman orang-orang tentang bagaimana cara mengendarai, tidak coba ditingkatkan.
View this post on Instagram
Upaya yang dikerahkan untuk meng-upgrade kualitas manusia di Buteng masih minim sehingga yang terjadi hanyalah menunggu waktu dimana fasilitas yang disediakan tadi menjadi rongsokan yang siap ditimbang dengan harga murah. Padahal, untuk membelinya, daerah harus mengoceh rupiah yang sangat besar.
Pemerintah Buteng harusnya dapat membuka mata dan menyadari bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadikan era sekarang demikian maju dan canggih itu merupakan buah pikir, kekuatan nalar dan kapasitas pemahaman manusia dalam mencipta dan berkarya. Begitu pula, untuk mampu mengadaptasikan diri terhadap kemajuan cipta-karya tersebut, kita dituntut agar sebisa mungkin berpemahaman dan berpengetahuan seiring sejalan dengan tuntutan kemajuan.
Oleh karena itu, dibutuhkan upaya lebih untuk menggenjot pembangunan sumber daya manusia agar peluang kemajuan bisa dicapai dan bisa melewati dengan hebat tantangan zaman yang semakin dahsyat dewasa ini.
Revitalisasi Fungsi OPD ke Peran Strategisnya
Hidupkan kembali fungsi dan peran strategis OPD terutama yang berhubungan dengan urusan peningkatan kesejahteraan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Buteng, dua hal penting yang menjadi tujuan mendasar dibentuknya sebuah DOB.
Sejauh ini, kinerja pemerintah dalam kategori di atas sungguh sangat memprihatinkan. Laporan BPS Kabupaten Buteng dalam angka menunjukan bahwa jumlah penduduk miskin di Buteng pertahun 2019 sekitar 14,64 ribu jiwa. Lebih besar dari Muna Barat 11,52 ribu jiwa, Buton Selatan 11,81 ribu jiwa, dan Buton Utara 9,18 ribu jiwa. Berdasarkan data yang ada, dapat dilihat bahwa angka kemiskinan di Buton Tengah cenderung mengalami peningkatan dengan persentasi yang cukup besar dari tahun sebelumnya, berbanding terbalik dengan capaian dari 3 kabupaten lain yang cenderung mengalami penurunan. Berikut ini merupakan tabel data yang dihimpun dari publikasi BPS Kabupaten Buton Tengah tahun 2020.
Discussion about this post