Hal ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) maupun non-kognitif (karakter) demi terciptanya pelajar Pancasila.
“Pelajar Pancasila yaitu pelajar yang beriman, betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, ber bhinneka global, mandiri, gotong royong, kreatif dan bernalar kritis. Itu yang diharapkan pemerintah,” ujar La Malinta.
Ia mengatakan, program ini sudah ada sejak 2020. Namun untuk wilayah Muna baru dimulai pada 2021 yang diawali dengan pelatihan para guru maupun kepsek sebagai pendamping.
Jadwal pelatihan guru sekolah penggerak dimulai Oktober 2021 hingga sembilan bulan kedepan yang dilaksanakan secara daring yang dipandu oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Malang.
“Pelatihan guru penggerak diikuti oleh guru SD, SMP dan SMA di Muna. Untuk SMA, diikuti oleh tiga sekolah, yakni SMAN 1 Raha, SMAN 2 Raha dan SMAN 1 Maligano,” kata Mantan Kepsek SMAN 2 Parigi itu.
Discussion about this post