Oleh: Rusdianto Samawa
Saat duduk sendiri menikmati kopi Tubruk Mima Caffe milik seorang pengusaha asal tanah Empang Sumbawa, Bung Malik Salim. Datang sekelompok sahabat pendukung pasangan Mo-Novi No Urut 4 pada Pilkada Sumbawa yang beberapa bulan lalu menang dan telah dilantik. Mereka datang menghampiri sekedar cerita dan menikmati kopi Vietnam Driv sajian Mima Caffe.
Cerita panjang lebar ditemani kopi dan sanggar panas (pisang goreng panas). Cerita tidak jauh dari sikap, karakter dan gaya leadership Gubernur NTB yang sangat apik, adem, hangat dan sederhana.
Bukan saya yang cerita ya. Supaya tulisan ini objektif dan mendekati kebenaran. Karena beberapa bulan lalu, sejak perayaan demokrasi Sumbawa. Marak suara tuduhan dan bahasa miring kepada saya. Dikatakan sebagai penjilat, pelacur, dan penghianat.
Sebelum tulisan ini tersebar, berlalu dan dibaca. Ada baiknya juga dijelaskan judulnya. Perihal tema dan judul ini kesepakatan yang diambil bersama teman-teman saat ngopi bareng. Tetapi judul tulisan ini, sudah pernah ada yang menulisnya dari Jambi. Judulnya saja ya. Semoga bukan plagiat.
Judul ini benar-benar muncul dari pikiran kita bersama. Tetapi isinya akan tetap berbeda. Perbedaan judul hanya saja ada bolt dan huruf besar. Itu untuk menandakan perbedaan saja. Judul dibuat setelah mencari di google dengan bahasan kalimat yang sama. Ternyata ketemu judul yang sama.
Itu bedanya antara isi pikiran belum tertuang dalam bentuk tulisan dengan ide gagasan hasil cerita yang sudah tertumpah dalam tulisan. Tetapi tidak masalah, saya menuangkan judulnya “Bang Zul, Bukan Gubernur Biasa” tanpa tanda tanya.
Rakyat NTB terasa dan merasa ada euforia atas sikap dan mental pelayanan dari seorang Bang Zul Gubernur NTB. Ada kebahagiaan tersendiri yang dirasakan rakyat. Tentu sikap tersebut, tak lepas dari gaya leadership-nya. Komitmen terhadap pembangunan dan perbaikan jalan-jalan lingkungan masyarakat kian baik.
Discussion about this post