Oleh: Irsang
Komunikasi adalah suatu metode untuk menunjukkan eksistensi seseorang dalam berdialektika. Komunikasi adalah cara untuk mempengaruhi antar komunikan dan komunikator, bahkan komunikasi sebagai hal yang fundamental dalam hubungan setiap manusia sehingga sangat urgen dalam kehidupan manusia.
Di lain sisi, fungsi komunikasi sebagai simbol untuk menunjukkan ekspresi seseorang untuk membangun konsep diri dalam mempengaruhi seseorang. Bahkan lewat komunikasi mampu menjaga hubungan harmonisasi antar manusia, atau seorang pemimpin dan anggota dalam organisasi kemahasiswaan, bahkan dalam konteks kenegaraan antar pemerintah dan masyarakat.
Menurut Enderson,1959, komunikasi adalah proses dimana kita memahami dan dipahami orang lain. Hal ini berjalan secara dinamis, terus berubah dan berganti, tergantung situasi terkait. Artinya esensi komunikasi bagaimana antar komunikan dan komunikator saling menukar makna untuk saling memahami dan dipahami. Dengan konteks itu, komunikasi sangat penting.
Seorang pemimpin (leadership) perlu memahami subtansi komunikasi untuk menjaga keharmonisan dalam organisasi. Seorang pemimpin perlu memahami komunikasi kepada bawahan dilingkup eksekutif. Seorang pemimpin atau pemerintah harus paham soal komunikasi sehingga dalam menyampaikan informasi kepada publik jelas.
Kita tahu bersama bahwa jika seorang pemimpin kurang jelas menyampaikan suatu informasi kebijakan kepada masyarakat, tentu informasi soal kebijakan yang disampaikan akan terjadi miscommunication antar pemerintah dengan rakyatnya.
Olehnya itu, guna menjaga keharmonisan atau citra seorang pemimpin dengan rakyatnya tentu harus menggunakan pola komunikasi yang tepat.
Namun, yang terjadi hari ini terkadang rakyat bingung menanggapi suatu pokok informasi kebijakan yang disampaikan oleh pemerintah. Seharusnya dalam lingkup suatu pemerintahan, setiap aktor politik ketika menyampaikan suatu informasi kebijakan harus senada supaya tidak ada perbedaan dalam memberikan informasi kepada publik.
Discussion about this post