Oleh: Fitri Suryani
Sudah menjadi tradisi setiap tahunnya ketika menjelang bulan Ramadan harga bahan pokok akan mengalami kenaikan. Kondisi ini pun sudah mulai terasa di beberapa pasar di Kota Baubau.
Ada beberapa komoditas bahan pokok yang mulai merangkak naik. Di antara yang dari awal sudah mengalami lonjakan harga yaitu minyak goreng, kemudian disusul kedelai. Namun untuk harga bawang merah dan bawah puting serta beras sudah mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi.
Salah seorang pedagang di Pasar Wameo, Isnayanti mengatakan bahwa untuk bawang putih dan merah harganya sudah naik karena dari pemasok juga harganya lebih tinggi. Harga awalnya Rp20.000 per liter sekarang sudah Rp35.000 per liter (Telisik.id, 04/03/2022).
Sementara masalah minyak goreng tak kalah membuat para emak pusing dibuatnya. Karena minyak goreng saat ini sangat langka ditemukan. Hal ini membuat harganya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) meroket.
Berbagai tanggapan bermunculan, salah satunya dari Emak-emak bernama Hasriyati. Kenaikan harga yang sangat tinggi membuat ia kesal. Ia menilai harga minyak goreng di pasar yang dijual Rp60 ribu per liter sudah terkesan tidak wajar. Sebab naiknya jauh dari harga normalnya yang terjadi di Pasar Korem Kendari.
Dikatakan, harga minyak goreng di pasar Korem Kendari dari Rp18 ribu perliter menjadi Rp60 ribu. Sementara untuk kemasan dua liter sebelumnya dijual Rp40 ribu menjadi Rp120 ribu (Mediakendari.com, 09/03/2022). Dari itu wajar jika harga bahan pokok menjulang, bikin para emak meradang.
Page 1 of 3
Discussion about this post