• Latest
  • Trending
  • All
  • #Headline
  • Advetorial
  • Kepulauan
  • Daratan

Ancaman Krisis Pangan, Buah Liberalisasi Sektor Pertanian

6 November 2022

FooDoMore Rilis Single ‘Bunga’ di Hari Lahir Presiden Soekarno

4 Juni 2025

Pemprov Sultra Siap Hibahkan Lahan untuk Pembangunan Markas Grup 5 Kopassus

4 Juni 2025

Musyawarah Pembentukan 150 Pengurus Koperasi Merah Putih di Muna Tuntas

4 Juni 2025

WALHI Desak Hentikan Ekspansi Tambang Nikel di Sulawesi Tenggara

4 Juni 2025

Rekor Baru, Investor Saham Indonesia Capai 7 Juta

4 Juni 2025

Pertamina dan BPBD Bitung Sosialisasi Pengurangan Dampak Gas Rumah Kaca

4 Juni 2025

APAK Muna Desak KPK RI Periksa Manajemen RS dr. LM Baharuddin

3 Juni 2025

Gubernur ASR Bertekad Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis di Sultra

3 Juni 2025

Sekdes Lakarinta Diduga Curangi Iuran BPJS Kesehatan Perangkat Desa

3 Juni 2025

Dewan Sikapi Polemik Mogok Kerja Belasan Dokter Spesialis di Muna

3 Juni 2025

Pemkab Mubar Kolaborasi dengan Jaelani Wujudkan Ketahanan Pangan

3 Juni 2025

Indosat-GoTo Luncurkan Model 70 Miliar Parameter Berlayanan Chat Multibahasa

3 Juni 2025
Kamis, 5 Juni 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Profil
  • Redaksi
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Hak Jawab
Penasultra.id
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
Penasultra.id
No Result
View All Result
  • #Headline
  • PenaPembaca
  • PenaHealth
  • PenaKuliner
  • PenaOto
  • LayarPena
  • PenaSport
  • LensaPena
  • FigurPena
ADVERTISEMENT
Home PenaPembaca

Ancaman Krisis Pangan, Buah Liberalisasi Sektor Pertanian

Redaksi Penasultra.id by Redaksi Penasultra.id
6 November 2022
in PenaPembaca
A A
0

Ilustrasi krisis pangan. Foto: borobudurnews.com

4
SHARES
41
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappLine
ADVERTISEMENT

Oleh: Khaziyah Naflah

Menghadapi ancaman krisis pangan global, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Moeldoko meminta dan mengharapkan pengurus HKTI Provinsi Sulawesi Tenggara dapat menjembatani petani untuk mengembangkan tanaman Sorgum.

Ketua Umum HKTI sekaligus Kepala Staf Kepresidenan menegaskan hal tersebut saat berkunjung dan bertatap muka dengan pengurus HKTI Sultra di Sekretariat HKTI Sultra Komplek Perumahan Citra Land Kendari pada Rabu (19 Oktober 2022), kemarin.

Moeldoko mengatakan bahwa Sorgum merupakan salah satu sumber pangan baru. Sehingga dalam menghadapi krisis dan ancaman pangan global komoditi ini bisa dikembangkan, apalagi sangat cocok dengan kondisi iklim di Sultra (sultrakini, 20/10/2022).

Baca Juga

Mari Kita Ubah, Sebelum Kita Diubah Bangsa Lain!

Perselingkuhan Marak, Bukti Rapuhnya Bangunan Pernikahan

Pers Menjaga Kualitas Pemilu

Pertanian Jadi Sektor Unggulan Tingkatkan Ekonomi Sultra

Indonesia Negara Agraris

Indonesia terkenal di seluruh dunia sebagai negara agraris, karena sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Lahan pertanian yang luas serta sumber daya alam yang melimpah merupakan anugrah dari Sang Maha Kuasa kepada negeri ini. Hasil pertaniannya pun bermacam-macam, mulai dari padi, kentang, sayur-sayuran hingga buah-buahan.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada periode Januari sampai April 2022 mendatang, produksi padi Januari–April 2022 diperkirakan naik 7,7 persen atau setara 14,63 juta ton bila dibandingkan periode yang sama pada 2021 lalu sebesar 13,58 juta ton.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan bahwa semua perhitungan tersebut dilakukan dengan metode kerangka sample area (KSA), dimana pengamatannya sudah memakai teknologi sistem informasi geografi (SIG). Kenaikan produksi padi tidak bisa dilepaskan dari kenaikan potensi luas panen. Pada Januari sampai April 2022, luas panen berpotensi mencapai 4,81 juta hektare (republika.co.id, 02/03/2022).

Dari data di atas nampak jelas jika negeri ini memiliki kekayaan alam yang melimpah, bahkan Indonesia menempati posisi negara ketiga penghasil beras terbanyak di dunia. Namun, faktanya negeri ini masih mengalami krisis pangan dan tidak terus tertinggal dengan negeri-negeri lainnya.

Liberalisasi Pertanian

Tak dipungkiri jika krisis pangan yang mengintai negeri ini akibat sengkarutnya pengaturan dalam sistem ekonomi kapitalisme. Sistem yang berdasar pada materi ini membuat para pemilik modal/kapital memiliki kekuasaan untuk mengendalikan laju perekonomian yang berdasar pada konsep pasar bebas.

Akibatnya, negeri Indonesia tidak mampu berdaulat sendiri, dimana dia harus terikat dengan berbagai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh para pemilik modal yang membuat negeri Pertiwi harus rela menjadi salah satu pengimpor beras terbesar di dunia.

Karena ketidakberdayaan produk pertanian Indonesia bersaing dikancah global akibat ketidaksesuaian mutu produk kita dengan standar mutu yang telah ditetapkan oleh mereka. Sehingga membuat produk kita ditolak oleh negara-negara Eropa dan Amerika sebagai negara Adidaya.

Selain itu, keterikatan Indonesia dengan perjanjian pertanian (Agreement on Agriculture) World Trade Organization sejak 1995 lalu. Perjanjian ini adalah perjanjian yang mengikat secara hukum dan harus ditaati oleh negara yang mengikutinya dan Indonesia termasuk salah satu negeri yang menjadi anggotanya.

Dengan mengikutinya, Indonesia berkewajiban untuk pertama, mengurangi dukungan domestik. Dukungan domestik ini merupakan salah saru bantuan pemerintah kepada para petani berupa subsidi pupuk, bibit dan lainnya. Namun, dengan adanya perjanjian ini maka artinya, lambat-laun pemerintah akan mengurangi bantunya berupa berbagai subsidi kepada para petani sampai akhirnya akan dihapuskan.

Kedua, mengurangi subsidi ekspor. Dengan ini maka pemerintah akan berlepas tangung jawab terhadap pendistribusian hasil panen, dengan kata lain, para petani harus berjuang sendiri untuk melawan para pemain-pemain besar pemasar produk pertanian. Yang akhirnya membuat petani akan kembali terseok-seok jika panen melimpah namun harga kian anjlok.

Ketiga, perluasan akses pasar yang dimaknakan sebagai penghapusan seluruh halangan impor dan dikonversi dalam bentuk tarif. Tarif ini nantinya akan dikurangi sebesar 36 persen bagi negara maju, sementara bagi negara berkembang, tarif impor akan dikurangi 24 persen dalam jangka waktu 10 tahun dan pengurangan minimum 10 persen.

Selain itu juga dengan adanya kebijakan pemerintah yang mengusung liberalisasi di sektor pangan dan lebih banyak memihak pada pemilik modal. Seperti halnya pembukaan kran impor pangan seluas-luasnya di tengah panen raya. Bahkan, impor pangan ini menjadi salah satu solusi sumber penyediaan cadangan pangan dan mewujudkan ketersediaan pangan di negeri pertiwi.

Padahal ketergantungan pangan kepada asing melalui impor, baik itu pangan pokok atau pangan strategis, maka sama saja negeri ini menggadaikan stabilitasnya kepada asing. Bahkan pada titik tertentu, ketergantungan itu bisa dimanfaatkan oleh barat sebagai alat politik untuk mewujudkan tujuan-tujuan pihak asing bahkan hingga untuk merubah sistem di suatu negara. Sehingga, negara ini akan kehilangan kedaulatannya.

Miris, negeri yang subur makmur “gemah ripah lor jinawi” dengan sebutan negeri agraris, namun kualitas hidup petani sempit semakin menurun, miskin, dan terpinggirkan. Ini sebagai dampak liberalisasi pertanian. Akibatnya, Migrasi tenaga kerja usia produktif di sektor pertanian tidak terelakkan dan saat ini tanggung jawab pemerintah untuk memenuhi hak atas pangan petani sangat minim, bahkan hampir tidak ada.

Di sisi lain, ketergantungan petani terhadap bahan baku produksi, seperti benih, pupuk, dan obat- obatan juga semakin kuat yang semua itu jelas akan menguntungkan para pemilik modal. Maka tak heran jika negeri ini akan mengalami krisis pangan. Ditambah lagi dengan sengkarutnya distribusi pangan yang hanya berputar pada sekelompok masyarakat saja, akibat dari melambungnya harga pangan yang sulit dijangkau oleh sebagian masyarakat pelosok desa.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Khaziyah NaflahKrisis PanganLiberalisasiSektor PertanianSuara Pembaca
Share2Tweet1SendShare
Pasang Iklan Penasultra

ADVERTISEMENT
Previous Post

Afghanistan Belajar Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia

Next Post

IOH dan CGV Umumkan Pemenang Kompetisi Film Pendek S.O.S

RelatedPosts

Ngeri, Anak-anak Main Judol

2 Juni 2025

Peluang dan Tantangan Budidaya Keramba Apung di Teluk Buton Tengah

1 Juni 2025

Digitalisasi, Guru, dan Infrastruktur: Tiga Pilar PHTC Menuju Pendidikan Modern

23 Mei 2025

Gaya Hidup Tak Sehat Jadi Pemicu Lonjakan Kasus Diabetes, Ini Strategi Penanggulangannya

4 Mei 2025

Refleksi HUT Sultra ke-61: Ketahanan Pangan, Tambang dan Hutan Kita

27 April 2025

Evakuasi Rakyat Gaza ke Indonesia Memuluskan Agenda Penjajah

15 April 2025
Load More
Next Post

IOH dan CGV Umumkan Pemenang Kompetisi Film Pendek S.O.S

Discussion about this post

PenaEkobis

PenaEkobis

Rekor Baru, Investor Saham Indonesia Capai 7 Juta

by Redaksi Penasultra.id
4 Juni 2025
0

Jumlah investor saham Indonesia sudah melampaui 7 juta pada Senin 26 Mei 2025. Tepatnya 7.001.268 single investor identification (SID).

Read moreDetails

Bank Sultra Dukung Pemprov Tampilkan Pesona Tenun Tolaki di IFW 2025

1 Juni 2025

OJK dan Bank Sultra Terus Kolaborasi Perkuat Literasi Keuangan Masyarakat

30 Mei 2025

Indosat Bagikan Deviden Tunai Rp2,7 Triliun Lebih pada Tahun Buku 2024

29 Mei 2025

Bank Sultra Raih Penghargaan Diajang 6th Indonesia Top Bank Awards 2025

28 Mei 2025

Recommended Articles

Soal Nonjob ASN, ORI Sultra akan Periksa Bupati Butur

27 September 2021

Pemkab Bombana Terima Bantuan Alat Kesehatan dari JBM

25 Maret 2024

The Sams Rilis Album Perdana Bernuansa Rock Alternative

31 Mei 2024

Kepala BKKBN Sultra Tinjau Penanganan Stunting di Muna Barat

25 Mei 2023

UHO Fest 2024 Sukses Digelar, Ada Seminar Kewirausahaan Hingga Pertunjukan Teater

25 November 2024
Load More

Populer Minggu Ini

  • Belasan Dokter Spesialis RS dr. LM Baharuddin Muna Mogok Kerja

    109 shares
    Share 44 Tweet 27
  • Abu Hasan Diminta Netral Sebagai Ketua Panitia Musda Golkar Sultra XI

    87 shares
    Share 35 Tweet 22
  • Pemprov Sultra Siap Hibahkan Lahan untuk Pembangunan Markas Grup 5 Kopassus

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • APAK Muna Desak KPK RI Periksa Manajemen RS dr. LM Baharuddin

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Sekolah Lansia Tangguh Resmi Dibuka di Kota Kendari

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
logo penasultra

penasultra.id
PT Pena Sultra Grup
(Penerbit/Pengelola Penasultra.id)
NPWP: 93.591.690.8-811.000

Kontak »

Advetorial

Evaluasi Pilkada 2024, Cara KPU Sultra Siapkan Strategi Pemilu Lebih Berkualitas

KPU Sultra Resmi Tetapkan Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030

Video: Sinonggi dengan Kambatu-Tawaoloho Semakin Diminati

Link Corner

  • Dewan Pers
  • Persatuan Wartawan Indonesia
  • Serikat Media Siber Indonesia
  • Siberindo.co
  • Dinamikasultra.com
  • Triaspolitika.id
  • Metrosultra.id
  • Bikasmedia.com

  • Profil
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Hak Jawab
  • Kontak
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️

error: Maaf tidak bisa.!!
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
SMSI - Dewan Pers Penasultra.id

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️