Oleh: Sutrisno Pangaribuan
Beberapa waktu yang lalu, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT), pada Senin (15/5/2023). Sebelumya, HT juga mendatangi Istana Negara pada Rabu (26/4/2023). Sementara itu, bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo bertemu dengan HT di iNews Tower Jakarta, pada Senin (29/5/2023).
Pekan lalu, Jumat (2/6/2023) DPP PDIP menggelar silaturahmi politik dengan DPP PAN. Pekan ini, juga di hari Jumat (9/6/2023) DPP PDIP kembali akan menggelar silaturahmi dan kerjasama politik dengan DPP Partai Perindo. Silaturahmi politik “Jumatan” kembali digelar, senapas dengan pengumuman Ganjar sebagai bacapres pada Jumat (21/4/2023).
Komunikasi dan kerjasama politik PDIP pasca pengumuman Ganjar Pranowo (Ganjar) sebagai bacapres semakin menarik. Setelah sebelumnya, pada Minggu (30/4/2023), PDIP meresmikan kerjasama politik dengan “saudara dan tetangganya” Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pada hari ini, Jumat (9/6/2023) PDIP akan menandatangani kerjasama politik dengan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Menarik, meskipun belum membentuk wadah kerjasama politiknya seperti Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), kedua Parpol yang mengandung nama “persatuan” justru mendukung Ganjar. Semakin menarik karena kerjasama politik PDIP sebagai “partai besar” justru memulai kerjasama politik dengan “partai kecil”.
Kongres Rakyat Nasional (Kornas) sebagai rekan juang politik Jokowi sejak 2014 dan telah memutuskan berjuang bersama Ganjar Pranowo sejak 2022 konsisten mendukung “koalisi ramping”. Koalisi ramping akan menghasilkan gerakan “berlari” yang lebih kencang daripada “koalisi gemuk”.
Discussion about this post