PENASULTRA.ID, SUMBAWA – Ketua Umum (Ketum) Front Nelayan Indonesia (FNI), Rusdianto meminta investor ikan agar memberikan permodalan nelayan di Pulau Sumbawa.
Sebelumnya, kedatangan investor telah diterima oleh segenap pengurus paguyuban nelayan se Pulau Sumbawa di salah satu hotel pada Februari lalu.
Kedatangan investor itu, sekaligus melihat sentra pendaratan ikan se Pulau Sumbawa. Semua investor ikan sudah mengerti, mulai harga ikan di pasar lokal, jenis komoditasnya, suplay changes ya, infrastruktur yang tersedia dan lainnya.
“Kami akui kelemahan pembangunan infrastruktur pesisir dan maritim Pulau Sumbawa. Pemerintah daerah terasa tak peduli dengan kehidupan masyarakat pesisir,” kata Rusdianto dalam keterangannya, Jumat 8 September 2023.
Masa depan pesisir Pulau Sumbawa, kata Rusdianto belum jelas. Memang belum ada roadmap pemerintah untuk berpikir progresif membangun pesisir. Padahal kebutuhan mendesak itu adalah upaya pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir sesuai regulasi RTRW dan zonasi kawasan pesisir.
Dari potensi 71 desa dan 15 pulau di Sumbawa harus terkoneksi sehingga pola pembangunan terintegrasi antar desa pesisir tersambung, misalnya pengembangan dan pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), belum ada sama sekali.
“Ini yang memberatkan negosiasi bisnis distribusi hasil tangkapan nelayan. Selama ini, semua transit di Bali yang menikmati PNBPnya Bali. Karena satu-satunya jalur ekspor bisa dilakukan lewat Bali,” urai Rusdianto.
Discussion about this post