PENASULTRA.ID, KENDARI – Nama Amir Malik sebagai desainer sudah dikenal luas, tak hanya bagi masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) tapi juga diluar Sultra.
Konsistensinya meramu gaya busana dari kaun tenun khas Sultra membuat namanya melambung.
Dari tangan mahirnya, Amir telah menciptakan ratusan pakaian atau busana dari kain tenun yang tersebar di 17 kabupaten kota di Sultra. Tak main-main, pria asal Raha Kabupaten Muna ini sudah banyak menyulap busana untuk sejumlah model dan pejabat di Sultra.
Ditiap ajang Putri Indonesia perwakilan Sultra, pasti Amir lah yang menjadi perancang busananya. Tak hanya itu, rancangannya juga telah digunakan oleh kandidat Indonesia Top Model Sultra, Duta Wisata Nusantara dan ajang fashion show lainnya.
“Saya sejak 2011 sudah mulai bergelut di bidang desainer. Sejak itu saya fokus membuat desain dengan bahan tenun khas Sultra. Tapi nanti di 2016 baru resmi dilantik sebagai desainer oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia atau APPMI,” kata Amir beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kain tenun khas Sultra merupakan warisan budaya atau kearifan lokal wastra nusantara yang harus terus dipromosikan agar lebih dikenal.
“Saya telah merancang hampir semua kain tenun khas yang tersebar di 17 kabupaten di Sultra. Tenun khas Sultra memiliki motif dan corak yang tak kalah indah dari daerah lain,” ujar Amir.
Dari ratusan karyanya, ia cukup banyak menyulap kain tenun khas Muna. Seperti tenun Masalili.
Discussion about this post