PENASULTRAID, SURABAYA – Surabaya umumnya dikenal sebagai kota rock-nya Indonesia, seringkali diplesetkan sebagai Surockboyo. Di dalam kancah musik underground sendiri seperti rock, metal, hardcore, dan sebagainya, di Surabaya sendiri mulai muncul band baru yang memainkan musik alternative rock.
Definisi “alternatif” ini juga luas, dan menghasilkan gaya musik yang luas juga, seperti grunge, indie rock, shoegaze, britpop, hingga campuran antara beberapa jenis musik tersebut.
Setelah melalui proses di 2024 dengan single “Springtime” dan “Give In”, di 2025, Firstrate, sebuah unit alternative rock yang dipilari oleh Sholehuddin Muhammad pada vokal, Gemilang Surya pada gitar dan vokal, Asa Secita pada bass, Lambang Akbar Ramadhan pada gitar, dan Alwan Hilal pada drum — merilis sebuah album penuh berjudul “Passage of Time”.
Dalam bahasa Indonesia judul tersebut dapat diartikan “lorong waktu” — ataupun seperti aliran sungai yang selalu mengalir dan di dalam aliran tersebut berbagai kejadian terjadi. “Passage of Time” berisi 9 lagu yang disusun berurutan.
Secara musik, Firstrate umumnya dipengaruhi oleh band-band seperti The Menzingers, The Gaslight Anthem, Oasis, hingga Fiddlehead. Lirik di album ini umumnya bercerita tentang bagaimana kehidupan dewasa yang tak terhindarkan, cepatnya waktu berjalan, rutinitas sehari-hari, bekerja, memendam perasaan, hingga refleksi hidup.
Keseluruhan album dibalut dalam kisah fiksi dengan sudut pandang karakter Bagus yang merupakan representasi pengalaman beberapa membernya.
“Passage of Time ini ringkasnya adalah kumpulan cerita keseharian tentang kegembiraan, kesedihan, dan rasa syukur,” ujar Sholehuddin dalam keterangannya, Selasa 29 Juli 2025.
Karakter bernama Bagus yang ada di album ini juga gambaran Gemilang atas kegelisahannya.
Discussion about this post