PENASULTRAID, JAKARTA – Konsep shoppertainment diprediksi akan berlanjut di 2026. Selain itu, konsep berjualan via video atau dikenal dengan video commerce, juga akan tetap mendominasi lingkup belanja online.
“Konsumen kini mengharapkan gabungan antara belanja dan hiburan (shoppertainment). Kehadiran video commerce (termasuk live shopping dan video pendek) terus mendominasi ekosistem e-commerce,” ujar Head of Research Jakpat, Aska Primardi dalam keterangannya, Jumat 19 Desember 2025.
Data survei Jakpat menunjukkan bahwa live shopping bukan sekadar tren sesaat, melainkan metode belanja yang terus memperkuat posisinya di pasar.
Hal ini dibuktikan dengan tingkat kesadaran (awareness) masyarakat yang sudah sangat tinggi sejak akhir tahun lalu, yakni sebesar 80% pada paruh kedua 2024, dan terus menanjak hingga mencapai 85% pada paruh pertama 2025.
Kepercayaan konsumen untuk berinteraksi dalam ekosistem ini juga meningkat pesat. Pada semester pertama 2024, sebanyak 74% konsumen mengaku pernah bergabung (ever join) dalam sesi live dan tumbuh menjadi 79% di semester kedua 2025.
Meskipun angka pembelian (purchase) mengalami sedikit fluktuasi dari 46% di paruh awal 2024 menjadi 44% di paruh akhir 2025, dominasi keterlibatan audiens yang konsisten selama setahun terakhir menegaskan bahwa live shopping akan tetap menjadi saluran favorit bagi konsumen untuk mengeksplorasi produk dan membangun koneksi dengan brand di masa depan.
“Awareness live shopping meningkat di paruh pertama 2025, dan diikuti juga oleh peningkatan persen keikutsertaan dalam live shopping,” simpul Aska.
Ia menambahkan, fenomena ini tak lepas dari fragmentasi saluran belanja yang dipicu dari ledakan social commerce yang mengintegrasi fitur belanja (live shopping, video commerce) di platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube.
“Konsumen mencari entertainment sambil berbelanja (shoppertainment),” ucap Aska.

Discussion about this post