PENASULTRA.ID, JAKARTA – Konflik Rusia dan Ukraina berdampak panjang. Akibatnya, harga nikel dunia terpantau menguat pada perdagangan hari ini karena kendala pasokan.
Atas hal itu, Indonesia pun memiliki peran strategis untuk memproduksi nikel dengan sebesar-besarnya.
Dilansir dari laman cnbcindonesia.com, pada Kamis 21 April 2022 pukul 16.00 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 33.685/ton, naik 0,54% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Fitch Solution merevisi proyeksi rata-rata harga nikel dunia pada tahun 2022 menjadi US$ 27.500/ton, naik dari proyeksi sebelumnya di US$ 17.000/ton. Proyeksi harga nikel terbaru melonjak 49% dibandingkan rerata harga tahun 2021 sebesar US$ 18.466/ton.
Konflik Rusia dan Ukraina membuat pasokan nikel makin ketat untuk beberapa tahun ke depan. Sanksi barat kepada Rusia membuat nikel dari negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin tersebut akan tersendat.
Rencana Norilsk Nickel, yang bertanggung jawab atas 64% produksi nikel Rusia pada tahun 2020, berpotensi gagal karena kesulitan keuangan dan terkait larangan ekspor.
Pada 2020, ekspor menyumbang 48% dari produksi nikel Rusia. Hilangnya nikel sebagian besar nikel dari Norilsk Nickel di pasar dunia akan berdampak pada laju harga nikel. Fitch memperkirakan pasar nikel dunia masih akan defisit hingga 2030.
Pada tahun ini, defisit nikel akan mencapai 110 ton. Pertumbuhan produksi nikel dunia diperkirakan tumbuh moderat tidak sebanding dengan pertumbuhan dengan permintaan. Permintaan akan ditopang oleh perluasan produksi baterai global untuk memasok kendaraan listrik beberapa tahun mendatang.
Discussion about this post