Rencana Norilsk Nickel, yang bertanggung jawab atas 64% produksi nikel Rusia pada tahun 2020, berpotensi gagal karena kesulitan keuangan dan terkait larangan ekspor.
Pada 2020, ekspor menyumbang 48% dari produksi nikel Rusia. Hilangnya nikel sebagian besar nikel dari Norilsk Nickel di pasar dunia akan berdampak pada laju harga nikel. Fitch memperkirakan pasar nikel dunia masih akan defisit hingga 2030.
Pada tahun ini, defisit nikel akan mencapai 110 ton. Pertumbuhan produksi nikel dunia diperkirakan tumbuh moderat tidak sebanding dengan pertumbuhan dengan permintaan. Permintaan akan ditopang oleh perluasan produksi baterai global untuk memasok kendaraan listrik beberapa tahun mendatang.
Sementara pertumbuhan produksi global akan terkendala oleh larangan ekspor bijih nikel Indonesia yang membatasi pengiriman ke China, pengolah terbesar timah.
Fitch juga memperkirakan Indonesia akan menjadi pengekspor produk nikel olahan yang semakin penting karena terus mengembangkan industri nikel yang terintegrasi. Proyek smelter pengolahan Indonesia berkontribusi untuk mempersempit defisit pasar nikel.
Discussion about this post