“Data ini mencerminkan kondisi kesehatan reproduksi yang kurang menggembirakan pada remaja khususnya terkait pernikahan dini dan kelahiran pada usia remaja. Kondisi ini perlu menjadi fokus perhatian penting dalam pembangunan nasional mengingat jumlah remaja, usia 10 sampai 24 tahun sebesar 67 juta jiwa atau sebesar 24 persen dari total penduduk Indonesia berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2020,” kata Safrina.
Salah satu upaya yang dilakukan kata Safrina, adalah dengan memberikan informasi kesehatan reproduksi yang benar dan mudah untuk diakses remaja yaitu melalui media Sosial.
“Kehadiran media sosial, tidak dipungkiri dapat membuka potensi kreativitas anak muda dalam hal ini tidak hanya sebatas digunakan sebagai hiburan, melainkan juga menjadi media yang edukatif, informatif, serta inspiratif jika dimanfaatkan dengan baik,” ujar Safrina.
Dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2023, Safrina mengatakan Direktorat Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN menyelenggarakan kegiatan ajang kreativitas di komunitas remaja yang diberi nama ‘’Ajang Kespro Kawula Muda (AKuKaMu) 2023’’.
Discussion about this post