Seperti diketahui, stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Kondisi ini disebabkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi anak. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Stunting juga bisa terjadi akibat asupan gizi saat anak masih di bawah usia dua tahun tidak tercukupi.
Usulan rakyat kepada Pasangan AMIN agar mencari terobosan baru dalam menekan sekaligus menghapus stunting. Penyumbang terbesar kasus stunting adalah masyarakat Indonesia. Bagaimana cara Anies Baswedan entaskan stunting yang telah nyatakan perang gerilya terhadap stunting. Padahal Indonesia memiliki ikan, lobster, daging, telur, beras, kepiting, cumi, tumbuh-tumbuhan, susu kuda liar, madu dan lainnya.
Tentu bagi pasangan AMIN dimulai 2024, harus hadir terobosan baru berdasarkan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat melalui program pembagian pangan secara rutin. Pangan yang dimaksud tidak asing lagi, yakni menumbuhkan makanan konsumsi hasil laut, peternakan dan pertanian.
Usulan rakyat kepada pasangan AMIN ini, memiliki dampak ekonomi yang dahsyat taraf lokal: pertama, pemberdayaan kuda untuk menghasilkan susu kuda yang berkualitas. Karena uji klinis dan farmatologis susu kuda dapat menambah gizi bagi anak-anak dan pertumbuhan tulang sehingga sehat.
Kedua, gerakan makan ikan (Gemar Ikan), program ini bagus, telah dijalankan oleh pemerintah melalui program kementerian kelautan perikanan. Pemerintah bisa membeli ikan dari nelayan langsung dan dibagikan kepada masyarakat melalui Gerakan Makan Ikan (Gemar Ikan) setiap Minggu diberbagai desa. Negara harus hadir entaskan stunting melalui program ini. Ketiga, hasil hutan dan pertanian seperti madu dan lainnya untuk menjadi supporting gizi dan kesehatan masyarakat agar kedepan Indonesia terbebas dari stunting.
Discussion about this post