Mitra Strategis
Dalam Bidang Perdagangan, Taiwan merupakan mitra strategis bagi Indonesia. Taiwan merupakan salah satu pintu gerbang bagi Indonesia untuk bergabung dalam rantai pasok internasional dalam berbagai produk seperti alat kesehatan, alat golf, sepeda, dan barang-barang elektronik.
Hubungan Indonesia-Taiwan selama ini saling melengkapi dan saling menguntungkan, termasuk dalam bidang perdagangan. Taiwan menjadi pemain utama yang memiliki kinerja ekspor sangat baik dengan tujuan utama ke Korea, Jepang, China dan AS. Dalam kaitan itu pula Taiwan banyak mengimpor berbagai produk, terutama dalam bentuk bahan baku dari Indonesia.
Data dari KDEI Taipei menunjukkan, ekspor Indonesia ke Taiwan sendiri terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga November 2022, ekspor nonmigas Indonesia ke Taiwan telah mencapai 7,4 miliar USD. Neraca perdagangan keduanya mencapai 3,3 miliar USD.
Sementara itu berdasarkan data dari Kementerian Investasi/BKPM, sejak 2015-2022 total nilai investasi dari Taiwan ke Indonesia sebesar US$ 2,053 miliar, sedangkan untuk lima besar peringkat sektor investasi asal Taiwan sepanjang tahun 2022 adalah sebagai berikut:
Industri tekstil sebesar US$ 71,76 juta (30,31 persen) dan industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam sebesar US$ 50,96 juta (21,52 persen).
Sektor investasi lainnya adalah industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar US$ 42,34 juta (17,89 persen); industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar US$ 24,69 juta (10,43 persen); dan industri kayu sebesar US$ 10,77 juta (4,55 persen).
Berdasarkan data yang sudah disampaikan oleh Menteri Investasi/BKPM, realisasi investasi asal Taiwan di Indonesia pada triwulan IV 2022 berada di peringkat 17 dengan nilai US$ 61,9 juta, sedangkan untuk total nilai investasi sepanjang tahun 2022 sebesar US$ 236,7 juta dan berada di peringkat 16.
Sementara itu catatan dari KDEI Taipei menunjukkan, top 10 komoditas ekspor Indonesia ke Taiwan didominasi oleh produk setengah jadi seperti baja, tembaga, besi, larutan kimia, dan karet, sedangkan kunjungan wisatawan dari Taiwan ke Indonesia tiap tahun cenderung terus meningkat, kecuali di masa pandemi Covid-19.
Indonesia juga mengekspor kopi, kakao, makanan, minuman, produk makanan laut dan produk kayu seperti furnitur, dekorasi rumah, dan peralatan dapur ke Taiwan, sedangkan impor Indonesia dari Taiwan sebagian besar didominasi oleh produk penolong untuk sektor industri seperti sirkuit elektronik, prosesor dan sejenisnya.
Negara Hadir
Terkait keberadaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan, data dari Otoritas Ketenagakerjaan (Ministry of Labour/MoL) Taiwan menunjukkan, jumlah PMI di Taiwan mencapai 250.114 orang pada akhir Desember 2022.
Dengan jumlah yang begitu banyak, tidak dapat dielakkan adanya beberapa kasus yang melibatkan para PMI, baik yang memiliki status keimigrasian valid maupun yang berstatus sebagai overstayer.
Meskipun Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, negara tetap hadir untuk memberikan perlindungan bagi PMI di sana, dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei berkomitmen memberi perlindungan bagi PMI di Taiwan serta memastikan agar mereka mendapatkan hak-haknya sebagai WNI yang bekerja di luar negeri.
KDEI Taipei secara proaktif memberikan himbauan agar para PMI selalu up-to-date dengan situasi terkini. Topik himbauan KDEI Taipei cukup beragam, mulai dari sosialisasi peraturan-peraturan setempat, waspada penipuan lowongan kerja di sosial media, hingga bahaya narkoba.
Discussion about this post