Apalagi, kata Atal, kantor tersebut kini berstatus hak milik. Tidak ada lagi pihak yang bisa mengganggu-gugat.
“Ini adalah istana PWI. Tidak ada lain pihak yang mengganggu-gugat, sehingga PWI bisa bekerja lebih baik, untuk kepentingan masyarakat,” tegas Atal.
Sementara itu, Ketua PWI Sulsel, Agus Salim Alwi Hamu mengatakan, kantor baru organisasi yang dipimpinnya itu memiliki luas 15×8 meter berkonsep Eropa.
Direktur Utama Harian Fajar Makassar itu mengatakan, skema pembelian gedung kantor yang dilakukan pihaknya bisa dicontoh pengurus PWI provinsi lain. Caranya, dengan tidak meminta lahan, tapi dana hibah dari Pemerintah Provinsi.
“Ini bisa dicontoh, jangan minta lahan, tapi mintalah dana hibah. Ini ada dalam penganggaran provinsi,” terangnya.
Agus Salim juga sangat berterima kasih atas kehadiran para ketua PWI daerah yang hadir, diantaranya Ketua PWI Jambi, Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku Utara dan Papua Barat.
Ketua Umum PWI Pusat yang dalam lawatannya didampingi Ketua IKWI Pusat, Indah Kirana Depari; Sekjen PWI Pusat, Mirza Zulhadi dan Yani Mirza; Wabendum PWI Pusat, Dar Edi Yoga dan Humas PWI Pusat Mercys Charles Loho.
Discussion about this post