Maka, Gus Imin Cawapres dari Pasangan Anies Baswedan ini, menanam komitmen kuat agar ada reformasi dan perbaikan dalam tata kelola realisasi bantuan modal MUKP. Skema modal usaha ini bisa diarahkan pada bantuan langsung tunai dan pengadaan solar subsidi untuk nelayan.
Seluruh nelayan menyambut baik gagasan pasangan AMIN, supaya keterbukaan itu tetap diprioritaskan dalam pengelolaan modal usaha nelayan. Hal-hal yang perlu diperbaiki, terkait daftar penerima bantuan modal, sistem realisasi, verifikasi data, pengecekan jumlah realisasi permodalan, dan evaluasi hasil yang telah dilakukan selama 10 tahun sejak 2014-2023.
Tentu modal usaha yang akan diberikan tanpa bunga atau dengan skema pinjaman maupun pembiayaan tanpa tarif atau 0% sehingga nelayan tidak terbebani.
Reformasi Modal Usaha
Dalam acara Desak Anies di Lubuklinggau, Sumatra Selatan, pada Senin (18/12) Capres Anies Baswedan berkomitmen akan mereformasi regulasi permodalan untuk para pedagang, nelayan, petani dan UMKM dengan mendirikan koperasi. Program ini bisa menjadi alternatif dari perbankan, yang notabene masih sulit diakses oleh masyarakat kecil.
Meskipun kualitas dan kuantitas modal bank saat ini jauh lebih kuat dibandingkan koperasi dan lembaga nonbank lainnya, namun, kedepan regulasi yang harus disusun bisa akomodir kepentingan pedagang, UMKM, nelayan dan petani.
Permodalan basis koperasi bisa menumbuhkan sektor-sektor lain, di mana perbankan tak bisa jangkau walaupun modalnya kuat. Standar permodalan bank yang ada saat ini terlalu banyak variabilitas dalam cara penghitungan kebutuhan modal berbasis risiko sehingga UMKM, nelayan, petani dan sektor lain merasa takut meminjam modal ke bank karena standar yang diberikan sangat sulit.
Capres Anies berkali-kali menegaskan bahwa melalui koperasi, akan disediakan program yang bertujuan memudahkan para pedagang, nelayan, UMKM, petani untuk mendapat akses permodalan. Dengan begitu, bisa gerakkan usahanya dan membuat perekonomian lebih baik agar berjalan beriringan dengan pembangunan. Sehingga, bukan hanya sarana dan prasarana saja yang membaik, melainkan juga perekonomian lebih penting harus baik.
Menurut Anies yang bicara dalam Desak Anies itu, persoalan dasar ekonomi Indonesia adalah keluar dari jalur. Jadi perubahan yang kita dorong adalah perubahan hal-hal yang mendasar. Jangan sampai pembangunan itu hanya fasilitasi sarana dan prasarana, tapi perekonomian sendiri tidak diperhatikan.
Memang kedepan perlu perubahan dan perbaikan karena industri keuangan belum berpihak pada prinsip kemudahan. Selama ini, sulit dari sisi pengaturan dan pengawasan sehingga permodalan bagi rakyat tak memberi solusi.
Discussion about this post