<strong>PENASULTRA.ID, BANYUWANGI</strong> - Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur (Jatim) ternyata menyimpan banyak potensi untuk mendatangkan wisatawan nusantara ataupun wisatawan mancanegara, khususnya para pemburu ombak atau peselancar. Adalah Pantai Grajagan. Meski tidak terlalu terkenal seperti Pantai Plengkung atau G-Land, ombak di pantai yang berjarak 50 kilometer dari Kota Banyuwangi ini tidak kalah memesona bagi para pemburu ombak kanan atau right hander yang menawarkan ‘wahana bermain’ sepanjang 1 kilometer. Titik terbaiknya ada di Plawangan yang berjarak 300 meter dari bibir pantai. Para peselancar tinggal berenang menggunakan papan untuk mencapai titik ini. Namun untuk menuju spot tersebut, para wisatawan harus menyusuri garis pantai bebatuan dari depan pintu masuk Pantai Grajagan. Spot Plawangan memiliki karakter ombak yang cepat dengan tinggi bisa mencapai 4 meter di waktu tertentu. Sehingga para surfer bisa masuk ke dalam gulungan ombak atau barrel dan memberikan sensasi yang luar biasa. “Banyak yang bilang bahwa ombak di Pantai Grajagan menjadi salah satu tempat rahasia atau secret spot yang belum banyak diketahui oleh para peselancar,” kata Komang Ari (28), peselancar asal Bali yang pertama kali ke Pantai Grajagan pada 2011 silam. Komang bercerita, sensasi surfing di Plawangan merupakan petualangan yang seru untuk menemukan ombak bagus lantaran lokasinya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia sehingga ombak yang dihasilkan sempurna. Di Bali, menurutnya tidak ada ombak sebagus di Pantai Grajagan. “Waktu kesana menggunakan bus dari Bali. Kalau di Bali tidak ada pantai yang masuk hutan seperti ini. Bali semua mudah dicapai untuk mencari ombak. Barrelnya panjang sekali bisa mencapai 200-300 meter. Ombak sempurna seperti itu tidak ada di Bali. Di sana cuma ada Reef Break, Point Break, Beach Break. Namun beach break di Bali tidak sebagus seperti di Grajagan,” kata Komang yang juga memiliki usaha kedai kopi BGS. Potensi ombak di Grajagan diharapkan bisa terkenal seperti di G-Land yang saat ini menjadi tempat diselenggarakannya liga selancar internasional World Surfing League (WSL) Championship Tour (CT) G-Land Pro 2022. “Mereka (masyarakat) ingin banyak wisatawan yang datang. Dengan banyaknya wisatawan, pasar-pasar ikan di sana bisa maju, desa-desa bisa maju, karena di sana kampung kelayan,” ujar Komang. “Ombak di Grajagan bisa diperuntukan bagi peselancar profesional namun buat para pemula yang ingin mencoba sensasi baru juga bisa datang ke sana. Lantaran akan menemukan pengalaman dan sensasi yang menyenangkan saat bisa berdiri di atas ombak,” tukasnya. Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Indonesia patut bersyukur dikaruniai banyak pantai dengan ombak surfing yang tersebar di sepanjang pesisir pantai bagian Barat dan Selatan Samudra Hindia serta pesisir pantai Samudra Pasifik. “Ombak di pantai Indonesia banyak diminati surfer dunia, ini menjadi potensi yang besar dalam mendukung kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat. Ditambah dengan pantai yang indah dan masyarakatnya yang ramah akan memberikan pengalaman yang berkualitas dan berkelanjutan bagi wisatawan," kata Sandiaga Uno memungkasi. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post