Guru, orang tua, hingga tokoh masyarakat ikut terlibat dalam perencanaan dan pengawasan. Dengan pola ini, pembangunan tidak hanya lebih sesuai dengan kebutuhan sekolah, tetapi juga lebih transparan. Semua orang bisa mengawasi, memastikan pembangunan berjalan tanpa praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Riset membuktikan, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan sekolah meningkatkan rasa memiliki sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap sekolah.(Lestari, 2022).
Dampak Nyata: Anak Belajar Nyaman, Guru Mengajar Tenang
Manfaat revitalisasi bisa langsung dirasakan. Anak-anak belajar di ruang yang terang dan nyaman, guru bisa mengajar dengan lebih fokus, sementara orang tua merasa lebih tenang menitipkan putra-putrinya. Penelitian menunjukkan, fasilitas sekolah yang baik berhubungan langsung dengan motivasi belajar siswa dan peningkatan capaian akademik. (Usman&Nurhadi, 2023).
Dengan ruang kelas yang layak, toilet bersih, serta laboratorium berfungsi, siswa tidak hanya mendapat kenyamanan fisik, tetapi juga dukungan psikologis. Mereka merasa dihargai, dan rasa itu berdampak pada semangat belajar.
Investasi Sosial Jangka Panjang
Revitalisasi sekolah adalah investasi sosial jangka panjang. Lebih dari sekadar tumpukan bata dan semen, ia adalah simbol perubahan: bebas KKN, melibatkan warga, dan memberi ruang belajar yang bermartabat. Jika dikelola dengan konsisten, program ini akan melahirkan generasi emas Indonesia yang tangguh, cerdas, dan siap bersaing di dunia global.
Dengan cara baru ini, pendidikan kembali pada esensinya: membangun manusia seutuhnya. Dan revitalisasi sekolah adalah pintu masuk menuju masa depan itu. Revitalisasi sekolah bukan sekadar perbaikan gedung, melainkan perbaikan masa depan.
Jika masyarakat, pemerintah, dan dunia pendidikan bergandengan tangan, maka setiap ruang kelas yang layak akan menjadi tempat lahirnya generasi emas Indonesia.(***)
Penulis adalah Aktivis Pegiat Pendidikan Banjarnegara
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post