“Mudah-mudahan kerja sama Indonesia dengan Laos akan lebih baik. Laos ini bagian dari ASEAN yang punya potensi yang bisa dikembangkan dan lebih baik ke depannya. Sebagai sektor pariwisata ternyata Laos cukup tinggi. Ini menarik untuk kerja sama, apa yang bisa kita konstruksikan yang paling relevan,” ujar Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Laos pada tahun ini sudah berlangsung selama 65 tahun. Ia berharap untuk memperingati 65 tahun hubungan diplomatik tersebut bisa membuat satu kesepakatan kerja sama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Nanti kita buat acara online saja dulu untuk memperingati 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Laos. Jadi, pada acara tersebut kita juga ada tindak lanjut MoU,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf meminta dukungan Pemerintah Laos dalam menyukseskan kegiatan internasional yakni World Tourism Day 2022, keketuaan Indonesia pada ASEAN Tourism Forum 2022-2023, dan G20 karena tahun ini Indonesia sebagai tuan rumah.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Demokratik Rakyat Laos, R. P. Pratito Soeharyo, menyampaikan terima kasih karena sudah diundang untuk membahas potensi yang bisa dikolaborasikan.
“Laos itu kurang dikenal oleh orang Indonesia. Begitu juga Indonesia kurang dikenal oleh orang Laos. Jadi saya berharap di tahun ke-65 hubungan diplomatik ini, ada sesuatu yang bisa ditandatangani,” ujar Pratito.
Menurut Pratito, salah satu yang bisa dikerjasamakan adalah paket wisata antara Luang Prabang dan Bali.
Discussion about this post