“Secara khusus BI Sultra terus mendorong penurunan inflasi pangan bergejolak melalui berbagai kegiatan,” ujar Doni.
Ia mengatakan, ada berbagai upaya yang dilakukan untuk mengendalikan inflasi di Sultra selama 2022. Mulai dari strategi memperkuat implementasi 4K, yakni menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.
Kemudian pengembangan komoditas strategis seperti telur ayam ras dan bawang merah.
Lalu perluasan implementasi GNPIP yang diwujudkan lewat gerakan tanam cabai kendalikan inflasi (Tabe Di) serta program pengembangan kebun pekarangan (P2KP), kampung hortikultura dan lainnya.
Gerakan Tabe Di kini telah berada di tujuh kabupaten kota di Sultra, yakni Kota Kendari, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Konawe Utara (Konut), Konawe Selatan (Konsel), Bombana, Baubau dan Buton Selatan (Busel).
“Pada 2023 ini perluasan gerakan Tabe Di bekerja sama dengan Poktan Griya Asri Cendana Kelurahan Kambu pada lahan seluas 2 Ha yang siap tanam,” Doni menambahkan.
Discussion about this post