Masih di Sumatra Barat, luapan Sungai Batang Manggilang, Sungai Batang Maek, Sungai Batang Kapur Kociak, Sungai Batang Sanipan, Sungai Batang Kampar dan Sungai Batang Kapur yang terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota merendam rumah masyarakat sejak Kamis (27/2).
Total sebanyak 366 KK di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kapur IX, dan Harau terdampak.
Dampak banjir tidak hanya rumah warga yang terendam namun juga berdampak pada 30 hektare lahan pertanian warga, menyebabkan beberapa ternak warga mati, dan gagal budidaya ikan lele dan ikan nila.
Banjir juga berdampak pada infrastruktur antara lain tiga titik jembatan dan akses jalan Lubuak Alai-Koto Lamo tidak dapat dilalui kendaraan hingga saat ini.
Provinsi Riau
Selain di Provinsi Sumatra Barat, banjir juga dilaporkan terjadi di Provinsi Riau. Wilayah Bumi Lancang Kuning yang terdampak banjir antara lain Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, dan Kuantan Singingi.
Di Kampar, banjir yang terjadi akibat luapan sungai Sukaramai sejak Kamis (27/2) dini hari menyebabkan 5.306 jiwa warga Kecamatan Tapung Hulu dan Koto Kampar Hulu terdampak banjir.
Kerugian materil yang tercatat antara lain 1.382 unit rumah, dua masjid, dua fasum (Pasar) dan 1 fasdik terdampak (masih dalam pendataan). Kondisi mutakhir pada pagi (1/3) dilaporkan air telah surut namun wilayah ini masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Kampar.
Sementara itu, di Kota Pekanbaru banjir melanda empat kecamatan. Wilayah terdampak adalah Kecamatan Bukit Raya, Sail, Tuah Madani, dan Tenayan Raya. Tinggi muka air berkisar antara 65-80 sentimeter. Kejadian ini menyebabkan 796 jiwa terdampak.
Discussion about this post