Jika PDIP tidak segera membongkar, merubah arah dukungan, maka dapat dipastikan bahwa semua Cabup yang diusung dan didukung PDIP di Labura, Labusel, Tapsel, Simalungun, Deli Serdang dan sejumlah kabupaten/ kota lainnya justru akan menjadi lawan di Pilgub.
Semua calon PDIP di Labura, Labusel, Deli Serdang, Simalungun, Tapsel, dan yang lainnya tidak akan mendukung (menjadi lawan) Edy Rahmayadi. Tidak bermanfaat bagi PDIP mendukung dan mengusung kader KIM Plus (Blok Medan) di Pilkada kabupaten/kota di Sumut.
Dalam posisi injury time, sebaiknya DPP PDIP segera merombak, membongkar, merubah arah dukungan di Pilkada Kabupaten/Kota se- Sumut terutama di Labura, Labusel, Deli Serdang, Simalungun, Tapsel dan yang lainnya. PDIP masih memiliki kader-kader yang siap maju dan bertarung di kabupaten/kota tersebut.
Lebih baik kalah usung kader sendiri, daripada menang usung kader partai lain yang selama 5 tahun akan menghabisi PDIP. Politik bumi hangus KIM Plus yang direncanakan lewat Pilkada terhadap PDIP harus dilawan bersama kekuatan rakyat. PDIP tidak sendiri, ada rakyat yang akan selalu mendukung. Syaratnya adalah elit PDIP berubah dari perilaku eksklusif, sombong, dan seperti tidak butuh rakyat.
Penentu kemenangan PDIP Pilgub Sumut bukan hanya Edy Rahmayadi, tetapi bagaimana PDIP secara all out, total menggerakkan struktur, badan, sayap, kader, simpatisan PDIP bersama rakyat. PDIP harus menyatu dengan Edy Rahmayadi dalam menghadapi kekuatan besar lawan politik di Pilgub Sumut 2024.(***)
Penulis adalah Kader PDIP, Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas)
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post