“Indonesia memiliki sebaran mangrove seluas 3.311.207 ha dimana 637.624 ha termasuk dalam kondisi kritis dan perlu dipulihkan. Sementara itu, Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menurut peta One Map Mangrove mempunyai hutan mangrove seluas 57.919,01 ha, dengan kondisi perlu direhabilitasi seluas 5.616.44 ha,” ungkap Aziz berdasarkan rilis diterima awak Penasultra.id, Sabtu 26 September 2020.
Ia menambahkan, BPDASHL Sampara melalui dana DAK dan APBN dalam lima tahun terakhir telah melakukan upaya rehabilitasi mangrove di Sultra seluas 870 ha tersebar di 12 kabupaten kota.
Pada 2019, sambungnya, BPDASHL Sampara melaksanakan penanaman mangrove seluas 75 Ha di Kabupaten Buton Utara (Butur). Dan 2020 ini sedang melakukan penanaman mangrove seluas 50 ha, yaitu 5 ha di Pulau Wawonii dan 45 ha di pulau Muna.
“Program PKPM 2020 di Sultra dilaksanakan di 11 kabupaten kota yaitu Konawe Selatan, Kota Kendari, Konawe Kepulauan, Konawe Utara, Kolaka, Kolaka Utara, Bombana, Muna, Muna Barat, Buton Utara dan Wakatobi dengan luas 1.059 ha yang melibatkan 61 kelompok masyarakat serta menyerap lebih dari 1.000 tenaga kerja,” sebutnya.
Ia berharap, keterlibatan masyarakat yang banyak ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Discussion about this post