Inilah potret buruk sistem pendidikan kapitalisme, tujuan pendidikannya hanya fokus menciptakan generasi-generasi yang berprofit pada materi semata. Selain itu juga, asas pendidikan saat ini adalah sekulerisme, yakni pemisahan agama dari kehidupan yang membuat generasi semakin jauh dari norma-norma agama dan menghasilkan generasi yang labil, tidak mampu mengontrol emosi, serta hanya berupaya mengejar kesenangan dunia tanpa menghiraukan halal dan haram.
Selain itu, penguasa juga mengajak keluarga dan masyarakat untuk bersinergi bersama-sama membantu mengatasi bullying dengan cara mendampingi tumbuh kembang anak-anak dan menanamkan moral yang baik kepada generasi, serta bekerja sama dengan satuan pendidikan untuk bersama-sama mengembangkan budaya anti-kekerasan.
Namun di saat keluarga dirangkul untuk mendampingi tumbuh kembang anak menjadi pribadi yang baik, di sisi lain keluarga secara tidak langsung juga dituntut untuk meninggalkan si buah dan membiarkan mereka tumbuh seadanya tanpa pendampingan yang cukup dari orang tua, terkhusus ibu karena faktor ekonomi.
Kita pahami bahwa sistem ekonomi kapitalis telah membuat rakyat menderita akibat semua biaya kehidupan yang kian berat dan lepasnya tangung jawab negara sebagai periayah rakyat yang hanya berfungsi sebagai regulator semata, hingga akhirnya tak sedikit seorang ibu terjun ke lapangan untuk membantu perekonomian keluarga guna bertahan hidup. Alhasil, tumbuh kembang anak terabaikan.
Kemudian, masyarakat pun demikian. Sistem kapitalis telah membuat masyarakat menjadi masyarakat individualis. Dimana, apapun yang dilakukan oleh orang lain dan terjadi kepada orang lain banyak diantaranya “bermasa bodoh” yang penting tidak menggangu kehidupan dia, maka tak mau ambil pusing dengan urusan tetangganya.
Seyogianya, masalah bullying yang kian marak adalah buah sistem kapitalisme yang cacat sejak lahir, sehingga rakyat harus sadar jika solusinya pun harus mencabut sistem tersebut hingga ke akarnya dan menggantinya dengan sistem yang berasal dari Pencipta manusia, alam semesta beserta isinya, yakni sistem Islam.
Islam dengan sistem pendidikannya yang berasas kepada akidah Islam telah terbukti mencetak generasi-generasi yang berkualitas, menjadi agen of change peradaban mulia, dan memiliki kepribadian yang Islami, serta mampu menjawab tantangan peradaban. Sebagaimana, para pemuda-pemuda yang telah tertoreh dalam tinta emas pada masa kejayaan Islam silam, bahkan namanya harum hingga sekarang.
Asas pendidikan Islam adalah akidah Islam, dimana setiap generasi diarahkan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah hingga memiliki syaksiyah Islami, menyandarkan setiap perbuatan kepada ridho Illahi, bukan karena materi.
Discussion about this post