Meski Islam merupakan agama minoritas, namun Taiwan sangat toleran. Hal ini dibuktikan dengan adanya sejumlah masjid di Taipei dan di beberapa kota lainnya di Taiwan. Salah satu masjid yang kami kunjungi adalah “Taipei Grand Mosque” (Masjid Agung Taipei) yang terletak di jantung Kota Taipei.
“Pemerintah Taiwan sangat menghargai pemeluk agama, termasuk kami yang beragam Islam,” tutur Novi Irmania, mahasiswi asal Indonesia yang menjadi pengurus Masjid Agung Taipei sambil menambahkan bahwa Taiwan terus berupaya menciptakan lingkungan wisata yang ramah bagi turis Muslim.
Menurut Novi Irmania, berdasarkan informasi yang diperolehnya, Taiwan berhasil mempertahankan peringkat kedua dalam hal menyediakan lingkungan wisata yang ramah Muslim di antara destinasi negara-negara non OKI (Organisasi Kerjasama Islam).
Sementara itu informasi dari Taipei Economic and Trade Office (TETO) Jakarta menyebutkan, wisata ramah Muslim saat ini menjadi salah satu nilai utama Taiwan.
TETO juga membenarkan bahwa Taiwan berhasil mempertahankan peringkat kedua dalam penyediaan lingkungan wisata ramah Muslim di antara destinasi wisata non-OKI, berdasarkan Indeks Wisata Halal Dunia MasterCard-Crescent Rating 2022, selain juga dinobatkan sebagai “Destinasi Inklusif” pada “Halal in Travel Awards 2022”.
Sejatinya masih banyak lagi keramahan lainnya dari Taiwan, dan jika ditulis akan menjadi sebuah buku. Tetapi melalui catatan singkat ini, paling tidak dapat digambarkan bagaimana keramahtamahan Taiwan setelah dilihat langsung dari dekat.
Mengutip petuah bijak Master Cheng Yen, Biksuni asal Taiwan, “Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.” Mungkin itu salah satu nilai yang membuat Taiwan sangat ramah terhadap pendatang dari negara manapun. Xie xie Taiwan..!.(***)
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Media Sudut Pandang yang juga Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) DKI Jakarta
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post