Keunggulan Sipinsur adalah pemandangannya. Dari sudut Sipinsur danau terbesar di Asia tenggara itu tampak memukau dan memesona. Kondisi langit yang biru dan gumpalan awan yang indah menyuguhkan pemandangan alam dengan pegunungan dan dataran di tepi danau.
Area ini menjadi tempat yang cocok untuk relaksasi. Wisatawan dapat menikmati rimbunnya pepohonan dan merasakan kesegaran anginnya. Bila kebetulan muncul kabut, dinginnya yang luar biasa menjadi sensasi tersendiri yang terbawa keluar sampai beberapa kilometer.
Tak heran bila kawasan ini sejak diresmikan pada 2018 banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun internasional.
Ketua Umum SMSI Firdaus yang langsung memimpin rombongan ekspedisi juga begitu takjub menyaksikan panorama alam Geosite Sipinsur.
“Sungguh keindahan alam yang penting untuk dinikmati. Geopark Kaldera Toba ini merupakan bagian dari warisan dunia yang perlu kita jaga. Mari kita tulis dengan rasa dan penuh cinta,” pesan Firdaus kepada jajaran SMSI.
“Sudah dua kali Presiden Jokowi mengunjungi tempat ini,” kata Hasundungan Manurung, pengelola Geosite Sipinsur, di lokasi.
Kunjungan Jokowi mendongkrak lagi angka kunjungan wisatawan, menurut Hasundungan, setelah pandemi Covid-19 surut tempat ini selalu ramai. Pada tahun baru lalu, dalam sehari bisa sampai 5.000 orang datang ke Sipinsur.
Dari Sipinsur tim ekspedisi SMSI mengunjungi Geosite Kaldera Toba yang ada di Kabupaten Samosir yang menjadi salah satu pusat peradaban Batak dengan segudang obyek wisata.
Sekretaris Jenderal SMSI Mohammad Nasir mengaku senang berada di Samosir. Ia mengaku pernah mengunjungi danau di Prancis namun tidaklah seindah Danau Toba.
Dari sisi mana pun, kata Nasir, Samosir indah untuk dituliskan. “Tadi ketua kami begitu bersemangat. Saya juga tak mau ketinggalan. Rasa-rasanya butuh waktu tiga bulan lagi untuk bisa memuaskan diri berwisata di sini,” ujar Nasir.
Sebagai bagian dari Geopark Kaldera Toba, Samosir dinilai layak untuk mempertahankan predikat Unesco Global Geopark (UGG) pada revalidasi tahun 2024 mendatang.
Samosir tak hanya memikat karena alamnya, namun juga adat tradisi dan kebudayaannya.
Di Huta Siallagan, tim disuguhi cerita terkait sejarah meja persidangan Siallagan yang telah mendunia. Raja Siallagan ke-17 yang menyambut rombongan, menceritakan perihal eratnya hubungan orang suku Batak dengan proses persidangan.
Menurut cerita Sang Raja, istilah sidang sudah lama dikenal oleh suku Batak.
“Jadi tak heran jika masa kini, banyak orang suku Batak yang menjadi pengacara. Karena sejak nenek moyang kami dulu sudah diajarkan untuk bersidang dan bermusyawarah menentukan banyak hal,” ungkapnya menjelaskan perihal batu persidangan Siallagan.
Heritage Becak BSA
Dari Parapat, Kabupaten Simalungun, Senin 6 Februari 2023 sore, tim ekspedisi melanjutkan perjalanan ke Kota Pematang Siantar. Wali Kota dr Susanti Dewayani yang sudah dua jam menunggu langsung menyambut rombongan di halaman parkir pariwisata – Tugu Becak BSA – Jalan Merdeka.
Dijemput tarian khas Simalungun, Tortor Dihar dan Tortor Sombah, Ketua Umum SMSI Pusat Firdaus menyatakan terharu atas sambutan wali kota di tengah kesibukannya sebagai kepala daerah.
Dijelaskannya, pascapandemi Covid-19, daerah yang mengandalkan pariwisata dan pertanian serta pernah terpuruk harus dibantu.
“SMSI bisa menyampaikan ke dunia bahwa Kota Pematang Siantar punya becak BSA yang harus dilestarikan,” ujarnya sembari kembali menekankan agar SMSI tetap bersinergis dengan Pemko Pematang Siantar.
Selanjutnya, Ketua Dekranasda Kota Pematang Siantar yang juga Presiden BOM’S, H Kusma Erizal Ginting memaparkan, Kota Pematang Siantar merupakan salah satu daerah penyangga Danau Toba.
Erizal menjelaskan, sejumlah titik lokasi yang memiliki kekuatan sejarah, termasuk Kantor Wali Kota Pematang Siantar. Serta lokasi pengibaran Bendera Merah Putih kali pertama di Kota Pematang Siantar, tidak jauh dari Tugu Becak.
Erizal berharap kehadiran SMSI sebagai organisasi pers yang menjadi pilar keempat di Indonesia, dapat bersinergi untuk memajukan wisata di Kota Pematang Siantar.
Sedangkan Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani dalam sambutannya menyampaikan, Pematang Siantar merupakan miniatur Indonesia.
Untuk meyakinkan agar Danau Toba masuk daftar UNESCO, tidak dipungkiri merupakan proses yang panjang dan melelahkan.
Dengan kegiatan Ekspedisi Geopark Kaldera Toba, lanjutnya, SMSI turut menjaga warisan dunia, yakni Danau Toba.
“Kami bersama Forkopimda bertekad, Kota Pematang Siantar merupakan kota destinasi. Destinasi Yes, Transit No. Marilah kita berkolaborasi,” ajak Susanti.
Kemudian, dilakukan penyerahan cenderamata berupa miniatur Becak BSA oleh dr Susanti dan Erizal Ginting kepada Ketua SMSI Pusat Firdaus dan Ketua SMSI Provinsi Sumut Errist J Napitupulu.
Setelah itu, dr Susanti melepas secara langsung Tim Ekspedisi Geopark Kaldera Toba SMSI mengikuti Pawai Becak BSA diiringi atraksi Barongsai. Pawai Becak BSA juga diikuti dr Susanti dan Erizal Ginting.
Tim dibawa berkeliling Kota Pematang Siantar dan mengunjungi destinasi wisata religi di Kota Pematang Siantar, seperti Patung Dewi Kwan Im dan Pohon Terang tertinggi di Asia Tenggara.
Di lokasi Patung Dewi Kwan Im, tim disambut pengurus Vihara Avalokitesvara yang juga Sekretaris DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Pematang Siantar-Simalungun Chandra.
Rute selanjutnya, ke Pohon Terang di Jalan Gereja, dan pawai Becak BSA berakhir di Lapangan Parkir Pariwisata. Selesai berkeliling Kota Pematang Siantar, tim permisi kepada dr Susanti dan Erizal Ginting, karena akan melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Sergai Bedagai (Sergai).
Turut hadir, Ketua DPRD Kota Pematang Siantar Timbul Marganda Lingga, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pematang Siantar Jurist Pricesely Sitepu, Ketua SMSI Pematang Siantar-Simalungun Rivay Bakkara bersama para pengurus, sejumlah pimpinan OPD Pemko Pematang Siantar, pengurus organisasi media dan wartawan, pimpinan organisasi pemuda, dan lainnya.
Sinergitas Baik
Dari rencana sampai lepas magrib di Pematang Siantar, tim baru beranjak melanjutkan perjalanan lewat Isya.
Karuan saja kami terlambat hingga tiga jam di Kabupaten Serdang Bedagai atau Sergai yang menjadi daerah terakhir tujuan kunjungan rombongan SMSI seluruh Indonesia dalam rangkaian Ekspedisi Geopark Kaldera Toba HPN 2023 memperingati Hari Pers Nasional Tahun 2023.
Tetapi walaupun sudah menanti begitu lama, Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H Darma Wijaya menyambut hangat kedatangan Ketum Serikat Media Siber Indonesia dan ratusan rombongan SMSI se-Indonesia di Kantor Bupati Sergai, di Sei Rampah.
Di pintu masuk Gedung Kantor Bupati, Ketum SMSI Firdaus langsung berpelukan akrab dengan Bupati Sergai H Darma Wijaya yang kemudian memakaikan Pakaian Adat Melayu sebagai tamu kehormatan kepada Firdaus.
“Selamat datang buat teman-teman dari SMSI di Kabupaten Sergai,” ungkap Darma Wijaya didampingi Ketua SMSI Sergai Zuhari.
Ia pun mempersilakan masuk Ketum SMSI Pusat bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Muhammad Nasir, Ketua PWI Banten yang juga Wakil Bendahara SMSI Pusat Lesman Bangun, Ketua Bidang Hukum SMSI Pusat Makali Kumar, SH. Ada juga Ketua SMSI Sumut Erris J Napitupulu beserta seluruh rombongan.
Bupati Sergai kemudian mempersilahkan para tamu yang datang menikmati hidangan makan malam yang sudah ia siapkan.
Firdaus mengapresiasi Bupati Sergai yang telah membuat sambutan luar biasa kepada rombongan yang datang dalam rangkaian Ekspedisi Geopark Kaldera Toba HPN 2023 memperingati Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2023.
Ia menilai, Bupati Sergai H Darma Wijaya punya hubungan yang baik dengan SMSI Sergai. Hal tersebut terlihat di acara itu.
“Tidak mungkin bupati mau menunggu kalau tidak ada hubungan baik antara pemkab dengan SMSI. Artinya di sini ada sinergitas yang baik. Kami juga mengucapkan terima kasih atas suguhan yang luar biasa ini,” ucap Firdaus.
Sementara, H Darma Wijaya menyampaikan, bahwa SMSI Sergai di bawah pimpinan Zuhari, telah menunjukkan eksistensinya dalam mendukung pembangunan di Sergai.
Menurutnya, dukungan SMSI lewat publikasinya telah membuat Kabupaten Sergai menjadi ‘booming’. Sehingga Buluh Duri di Kecamatan Sipispis mendapat juara I Desa Wisata terbaik di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Darma Wijaya juga memaparkan kondisi wilayahnya yang sedang gencar melakukan pembangunan. Kabupaten Sergai, katanya, punya potensi yang luar biasa di berbagai sektor.
Setelah berakhir di Sergai, Ekspedisi Geopark Kaldera Toba secara resmi ditutup Ketua Umum SMSI Pusat Firdaus di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Medan, Selasa 8 Februari 2023.
“Dengan mengucap alhamdulillah, Ekspedisi Geopark Kaldera Toba kami tutup,” kata Firdaus dalam acara khusus yang dihadiri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Penulis adalah Wartawan Senior Siberindo
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post