<strong>PENASULTRA.ID, BALI</strong> - Endek Bali diharapkan bisa mendunia dan terpromosikan lebih luas setelah dijadikan suvenir atau buah tangan khusus bagi delegasi pada penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. Harapan tersebut dikemukakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabarekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Sabtu 28 Mei 2022 menjelaskan, endek merupakan kain tenun yang berasal dari Bali yang memiliki ciri khas khusus dari lewat, corak, dan warna alam yang digunakan. Pewarnaan endek ini berbahan alami yang lebih aman terhadap kulit yang sensitif, dan lebih ramah lingkungan, yang di mana pewarna alami ini diekstrak dari tumbuh-tumbuhan. Seperti untuk membuat warna cokelat pastel, bahan yang digunakan adalah ekstrak kulit akar mengkudu dan kraras atau daun pisang kering. "Endek Bali ramah lingkungan sesuai dengan implementasi pariwisata berkonsep berkelanjutan. Kita harapkan endek Bali ini bisa mendunia melalui penyelenggaraan GPDRR 2022 ini, sehingga bisa berdampak baik pada kebangkitan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembuka peluang usaha," ujar Sandiaga. Menparekraf menyampaikan endek Bali yang digunakan sebagai buah tangan untuk delegasi GPDRR ini diinovasikan dalam bentuk tas gail khas Bali, dan juga masker. "Inovasi produk ekonomi kreatif inilah sebagai contoh bentuk kesiapan Indonesia dalam menyambut tatanan ekonomi baru. Inovasi produk ekraf seperti ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia sanggup memegang peran penting dalam pemulihan ekonomi global yang mengedepankan konsep keberlanjutan," ujar Sandiaga. Konsep resiliensi keberlanjutan di sektor pariwisata ini sendiri kini menjadi fokus pemerintah Indonesia untuk masa mendatang dalam menghadapi risiko bencana. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/BXaiQPXT5E8
Discussion about this post