“Hal ini sudah cukup lama saya pikirkan dengan berbagai pertimbangan. Terutama setelah meminta pendapat dari keluarga dan teman-teman terdekat, juga sebagian tokoh masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Ponda,” ujar Ikhsan.
Menurut tokoh pemuda yang juga banyak menyorot masalah kebijakan-kebijakan publik ini, kehadiran dirinya sebagai salah satu perwakilan kaum muda di Morowali tentunya akan memberikan warna tersendiri pada momentum politik 2024 kedepan.
“Kaum muda harus berani tampil dalam momentum-momentum politik seperti Pemilu. Kita tidak cukup hanya dengan berdiskusi tentang ide-ide untuk kebaikan daerah ini tanpa adanya tindakan nyata. Tahapannya harus dimulai,” tekan Ikhsan.
Saat ditanya mengenai partai yang akan digunakan sebagai kendaraan politiknya, mantan aktivis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Sulawesi Tenggara (Sultra) ini dengan tegas menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menurut Ikhsan, PDIP merupakan partai yang tepat sebagai sarana untuk mewujudkan niat politiknya.
“Dalam menentukan partai politik tentunya saya memiliki pertimbangan-pertimbangan secara politik pula. Baik itu dari segi garis perjuangan, maupun hitungan peluang politik kedepannya, khususnya di Morowali ini. Dan PDIP yang merupakan partai terbesar di Indonesia saat ini, Insya Allah merupakan pilihan yang tepat,” tegasnya.
Discussion about this post