Selain posisi ketua umum, Firdaus juga menyebut pentingnya pemilihan jajaran teras partai yang tepat, termasuk dewan pembina dan penasihat.
Dalam pandangannya, sosok-sosok seperti Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Pembina, Aburizal Bakrie sebagai penasihat, dan Jokowi sebagai Ketua Umum, Ridwan Hisyam sebagai Sekretaris Jenderal dan Dolly Kurnia Tanjung sebagai ketua harian.
Lima orang yang disebutkan tadi, menurut Firdaus mereka dapat membentuk komposisi kepemimpinan yang solid, yang ia sebut sebagai ‘Pandawa Lima’.
Firdaus melihat kehadiran sosok Jokowi di kancah politik masih sangat dibutuhkan untuk memastikan visi dan misi partai serta koalisi berjalan dengan optimal.
“Dalam situasi seperti ini, pemimpin yang memiliki pengalaman dan kekuatan politik seperti Jokowi justru harus tetap berada di garis depan,” katanya.
Firdaus berharap komposisi ini mampu mempertahankan kekuatan dan stabilitas Golkar di masa mendatang, sehingga partai tetap menjadi salah satu pilar utama demokrasi di Indonesia.
“Saya mengajak seluruh fungsional SMSI untuk ikut mengamati seluruh pergerakan dinamika politik dan ekonomi yang terus berkembang, karena sebagai organisasi perusahaan media Siber, kita wajib tahu arahnya kebijakan politik dan ekonomi dimasa akan datang” tegas Firdaus.
“Partai Golkar dan Airlangga merupakan wujud pengabdian terbaik untuk negeri,” timpal Firdaus memungkasi.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post