“Semboyan yang dikenal adalah 5P yaitu si Pakatuo (saling menghidupi), si Patokkong (saling membangun), si Pakkatau (saling memanusiakan), si Pakkalebbi (saling menghargai) dan si Paringggerang (saling mengingatkan). Motto tersebut membuat orang Bugis,Makassar, Mandar, Toraja bersemangat dan ulet, sehingga mudah berkembang dengan baik dimanapun dia berada,” ulasnya.
Muchlis Patahna menambahkan, KKSS bukan wilayah dukung, mendukung. Tugasnya mengaktualisasi kebutuhan warga dan tetap konsisten dalam membantu sesama.
Ia menekankan kepada pengurus KKSS Papua Barat, untuk membina Sumber Daya Manusia (SDM).
“Tahun lalu kita kirim 28 mahasiswa keluar negeri. Mereka kembali menjadi SDM unggul. Tahun ini 50 kita seleksi. Kita fokus mengabdi ‘dimana bumi di pijat di situ langit dijunjung.’ Kita juga fokus membantu pembangunan di Sulsel,” ajaknya.
Ia menjelaskan, 1,2 atau 3 tahun mendatang, KKSS dapat memiliki sekretariat permanen.
“Kita KKSS mau pimpinan yang otentik, yang selalu siap. Siap membantu permasalahan warga KKSS dimana pun berada,” tuturnya.
Secara virtual, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman berterima terima kasih kepada warga KKSS di Papua Barat telah bersama membangun Papua Barat dan Sulawesi Selatan.
“KKSS adalah wadah kulturan non politik, sebagai pengabdian dan tanggungjawab moral. Sebagai wadah silaturahmi. Saya berharap KKSS bisa bersinergi bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam membangun sektor pariwisata, ekonomi dan lainnya,” ucap Andi Sulaiman.
Dalam masa pandemi COVID-19, ia mengajak warga KKSS Papua Barat untuk terus membantu Pemerintah Provinsi Papua Barat dan kabupaten kota dalam memerangi COVID-19.
Discussion about this post