Ada dua buku yang diluncurkan sekaligus pada kesempatan itu, masing-masing berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Antikorupsi dalam Kearifan Buton” dan buku yang berjudul “Mekanisme Pengangkatan Sultan Buton dan Peran Lembaga Adat Kesultanan Buton”.
Buku ini ditulis oleh para akademisi dari Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Baubau dan penggiat kebudayaan Buton. Penulisan buku ini merupakan kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra.
Kepala Balitbang Sultra, Sukanto Toding melalui Kepala Bidang Sosial dan Kependudukan La Tanampe mengatakan peluncuran buku ini diawali dengan kegiatan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan bedah buku dan diakhiri dengan penulisan buku.
“Kegiatan bedah buku dilaksanakan dengan melibatkan ahli, tokoh masyarakat dan budayawan Buton yang dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2020 di Kota Baubau,” ulasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Asrun Lio menjelaskan gagasan penulisan kedua buku ini bermula dari seminar nasional bertajuk “Ayo Bangkit Lawan Korupsi” yang dilaksanakan di Baubau, Juli 2019 silam. Narasumber utama dalam seminar itu adalah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Gubernur Sultra Ali Mazi.
“Salah satu rekomendasi dari pertemuan tersebut adalah perlunya dilakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai budaya sebagai instrumen pencegahan korupsi, dimana kajiannya dilakukan oleh Balitang Sultra dan implementasinya dilaksanakan oleh Dinas Dikbud Sultra,” ujar Asrun Lio.
Asrun Lio berharap, kedua buku buku tersebut layak dijadikan materi-materi yang dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran di sekolah pada semua level jenjang pendidikan. Oleh karena itu, pihaknya merekomendasikan buku itu dapat digunakan di sekolah sebagai buku referensi.
Penulis: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post