Guru yang seharusnya dihargai keberadaannya karena jasa dalam mendidik justru banyak menjadi korban kekerasan dari orang tua dan anak didiknya. Penghargaan pada guru menjadi minim terhempas oleh egoisme dan arogansi. Persoalan yang dihadapi semakin rumit ketika seorang anak yang di bawah ke sekolah justru memiliki problem yang kompleks dalam lingkungan keluarga dan pergaulannya.
Tugas guru menjadi berat karena bukan hanya mendidik dan mengajar, tapi juga harus menata psikologis dan bahkan ikut andil menyelesaikan persoalan anak dan orang tua, bertambah lelah ketika beban administrasi menumpuk, belum lagi problem atau masalah pribadi yang ada di lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Akhirnya guru hanya menangis dalam diamnya.
Guru adalah cahaya kehidupan yang tidak lekang oleh waktu, merupakan representasi dari mulianya peradaban suatu negara. Jika guru memiliki kapabilitas atau kemampuan yang baik dari segi pengetahuan emosional dan juga spiritual maka akan menjadi penerang bagi lahirnya peradaban emas yang gemilang yang akan menjadikan suatu negara itu maju.
Guru menjadi inspirasi dan teladan bagi peserta didik, di mana perilaku guru seringkali ditiru dan diikuti, maka sudah sepatutnya guru memberikan sesuatu yang terbaik bagi kemajuan pendidikan.
Guru hebat adalah yang mampu menginternalisasikan ilmu dan juga amalnya pada peserta didiknya. Peranan guru sangatlah besar maka sudah sepatutnya guru menjadi jendela pengetahuan bagi peserta didik, karena dari tangan gurulah akan terbentuk kepribadian peserta didik.
Apa yang diberikan dan ditanamkan oleh guru, maka itu akan membekas selanjutnya akan menjadi pemantik bagi tumbuh kembangnya kepribadian dan juga kualitas dari pengetahuan sang anak. Tidak dapat dipungkiri bahwa guru memiliki peranan yang besar dalam kemajuan peradaban bangsa sebab di tangan gurulah proses memanusiakan manusia itu menjadi terbukti nyata dalam kehidupan, dari yang tidak memahami menjadi paham.
Maka itu, guru bukan hanya sekadar mengajar tetapi juga mendidik, tumbuh kembangnya karakter anak itu dipengaruhi oleh pembinaan yang dilakukan oleh guru. Peranan guru itu bukan sesuatu yang biasa tetapi sesuatu yang luar biasa, membekas hingga ke cakrawala langit menembus tirai kebodohan, memancarkan cahaya dengan kualitas ilmu yang dimilikinya.
Guru adalah Pelita yang Menjadi Penerang Kebodohan
Guru adalah pahlawan yang memberikan air kesejukan pada jiwa kehausan, menjadi pelita dalam gelapnya kebodohan. Menjadi guru itu tidaklah mudah banyak yang harus dipertanggungjawabkan dan diurusi. Maka tidak boleh menyepelekan peranan guru, tanpa guru tidak mungkin ada yang namanya presiden, tidak mungkin ada yang namanya bupati, tidak mungkin ada yang namanya gubernur, ilmuwan dan orang-orang hebat lainnya. Kesuksesan yang mereka raih disebabkan oleh guru yang mendidiknya.
Karena itu sudah sepatutnya guru mendapatkan apresiasi terbaik atas apa yang mereka lakukan dalam mendidik. Guru adalah harapan bagi semua karena di tangannyalah aset pembangunan bangsa itu akan bersemai sebab mereka melakukan pembinaan yang akan membawa perubahan bagi peradaban suatu negara.
Baik dan buruknya suatu peradaban maka itu tergantung dari gurunya, sebab mereka adalah pendidik yang mendidik generasi bangsa. Generasi inilah yang menjadi aset pembangunan. Ketika gurunya memberikan pendidikan dengan baik yakni dengan pencerahan ilmu dan membentuk kepribadian anak didik maka akan mengubah yang amoral menjadi bermoral.
Menanamkan perilaku yang baik maka itu akan menjadi prestasi. Anak didik yang dilahirkan dari pendidikan guru berkualitas, akan menjadi sayap emas yang menerbangkan dan memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa yang lebih baik. Di sinilah peranan guru yang seharusnya yaitu menjadikan setiap generasi yang di didiknya memiliki sayap sehingga bisa terbang membentuk peradaban yang mulia yang akan memberikan kemajuan bagi bangsa dan negaranya.
Guru adalah pemantik bagi tumbuh dan kembangnya pemikiran manusia. Apa yang diberikan oleh guru itu akan membekas dan menjadi pemahaman bagi peserta didiknya. Olehnya itu guru harus senantiasa berhati-hati dalam memberikan pemahaman ketika mendidik anak-anak, karena bisa jadi itulah yang akan mereka lakukan dari apa yang diucapkan dan diperbuat oleh gurunya.
Maka tidak heran guru itu digugu dan ditiru. Guru itu menginspirasi bagi perubahan karakter anak. Guru memberikan goresan pada pemikiran anak, dan guru itu menginspirasi seorang anak untuk melakukan perbuatan. Salah satu faktor yang menjadikan anak itu berhasil dan sukses adalah karena guru. Wallahu a’lam.(***)
Penulis adalah Guru dari Pomalaa, Kolaka – Sulawesi Tenggara
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post