Akibatnya, jiwa manusia kering dari nilai spiritual dan menjadi rapuh. Manusia mudah emosi, marah, melakukan kekerasan sebagai pelampiasan emosi, menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri.
Sekularisme dan kapitalisme juga menyebabkan terjadinya relasi antarmanusia didominasi persaingan, baik dalam hal prestasi sekolah, pencapaian karier, kepemilikan harta, popularitas, dan lain-lain. Penerapan ekonomi kapitalisme menyebabkan kesulitan ekonomi terjadi secara massal.
Berbeda dengan sistem saat ini, dalam Islam generasi muda tidak akan mengalami gangguan mental. Hal ini disebabkan, karena dari buaian ia kenyang akan kasih sayang orang tuanya. karena, ibu akan benar-benar menjalankan fungsinya sebagai ummun warabbatul bait.
Ia akan serius mengurus anak-anaknya dan menjadikan rumah seolah baiti jannati. Artinya, dari rumahlah kebahagiaan dan ketakwaan akan didapatkan oleh seluruh anggota keluarga.
Karena dari peran orang tua yang optimal akan menjadikan anak menjadi kuat, stabil, dan bermental baja. Itu disebabkan karena ia hanya fokus pada tujuan dari hidupnya, yaitu fokus hanya mencari rida Allah SWT.
Di samping itu, pendidikan di sekolah berbasiskan pada akidah Islam. Dengan itu akan melahirkan pemuda yang tidak hanya cerdas secara akademik, namun juga memiliki kepribadian yang islami.
Tidak hanya itu, sejak dini generasi muda akan semangat dalam menimba ilmu, apalagi dalam sistem Islam pendidikan dijamin oleh negara, sehingga dengan begitu remaja tidak akan mengalami gangguan mental. Ia akan fokus belajar, sebab merupakan bekal hidup terutama sebagai generasi muda. Karena menjadi sebaik-sebaiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya.
Ditambah lagi, sistem sosial budaya Islam yang khas, yaitu budaya amar makruf nahi mungkar, yang akan menjadikan setiap individu saling mengingatkan atau peduli satu sama lainnya. Kasus Perundungan tidak akan marak terjadi atau mungkin tidak akan terjadi, sebab semua anak paham bahwa menyakiti sesamanya adalah tidak dibenarkan dalam syariat.
Sistem informasi yang berkembang pun, dikontrol penuh oleh negara. Karena fungsi media merupakan sarana menyiarkan atau menyampaikan Islam. Hingga akan menumbuhkan suasana keimanan di tengah masyarakat.
Negara juga berfungsi sebagai pengurus dan pelindung rakyatnya akan sigap terhadap seluruh permasalahan yang terjadi di masyarakat. Sehingga dengan begitu akan benar-benar mengkaji dan bersungguh-sungguh terhadap permasalahan yang terjadi, kemudian menetapkan suatu kebijakan dalam menyelesaikan masalah yang hanya merujuk pada Al-Qur’an, Sunah dan Ijma Sahabat.
Oleh karena itu, merupakan hal yang sulit menjadikan remaja saat ini terlepas dari gangguan mental, jika masih banyak celah yang menjadi pemicunya.
Dari itu, tidakkah umat ini rindu dengan penerapan aturan-Nya yang akan membawa banyak keberkahan? Karena sungguh aturan yang sempurna hanya berasal dari yang menciptakan hamba, yakni Allah SWT. Wallahu a’lam.(***)
Penulis: Freelance Writer
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post