Akhirnya, karena alasan ekonomi, pendidikan anak menjadi terabaikan, kalau pun menjalankan perannya, namun di sisa-sisa waktu yang dimiliki saja, sehingga tidak optimal dalam menjalankan perannya sebagai orang tua.
Ketiga, kurangnya kesadaran orang tua dalam pendidikan. Hal ini seputar pengetahuan pola asuh dalam mendidik anak yang benar, sebab minimnya pola asuh yang benar dapat menjadi salah satu faktor mengapa pendidikan keluarga mandul.
Karena orang tua yang kurang optimal dalam mengasuh anaknya, bisa jadi karena kurangnya pendidikan dalam memahami bagaimana mendidik anak, apalagi yang sesuai dengan tuntunan syariat.
Tidak hanya itu, lingkungan juga turut andil. Hal ini disebabkan karena sekularisme yang menjadi asas dalam kehidupan. Di mana sekularisme mendudukkan agama hanya dari pandangan urusan pribadi saja atau memisahkan peran agama dari kehidupan, sedangkan panggung kehidupan publik yang demikian luas dan kompleks justru menihilkan peran agama.
Pun kebahagiaan manusia, keberhasilan pembangunan, prestasi seseorang, bahkan tolok ukur pendidikan, semuanya hanya didasarkan pada capaian materi tanpa memperhitungkan aspek kejiwaan.
Akibatnya, jiwa manusia kering dari nilai spiritual dan menjadi rapuh. Manusia mudah emosi, marah, melakukan kekerasan sebagai pelampiasan emosi, menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri.
Sekularisme dan kapitalisme juga menyebabkan terjadinya relasi antarmanusia didominasi persaingan, baik dalam hal prestasi sekolah, pencapaian karier, kepemilikan harta, popularitas, dan lain-lain. Penerapan ekonomi kapitalisme menyebabkan kesulitan ekonomi terjadi secara massal.
Berbeda dengan sistem saat ini, dalam Islam generasi muda tidak akan mengalami gangguan mental. Hal ini disebabkan, karena dari buaian ia kenyang akan kasih sayang orang tuanya. karena, ibu akan benar-benar menjalankan fungsinya sebagai ummun warabbatul bait.
Ia akan serius mengurus anak-anaknya dan menjadikan rumah seolah baiti jannati. Artinya, dari rumahlah kebahagiaan dan ketakwaan akan didapatkan oleh seluruh anggota keluarga.
Karena dari peran orang tua yang optimal akan menjadikan anak menjadi kuat, stabil, dan bermental baja. Itu disebabkan karena ia hanya fokus pada tujuan dari hidupnya, yaitu fokus hanya mencari rida Allah SWT.
Discussion about this post