Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan penanganan rabies perlu melibatkan komunitas pecinta hewan terutama pecinta anjing di tingkat nasional maupun daerah. Salah satu tujuannya yaitu untuk mendorong tingkat vaksinasi hewan agar terbebas dari rabies.
“Sehingga vaksinasi rabies pada populasi anjing dan kucing minimal 70 persen dicapai, di mana saat ini baru 40 persen. Anjing dan kucing harus dipelihara dan jangan sampai ada hewan pembawa rabies berkeliaran,” tutur Mohammad Syahril.
Kerja Sama Semua Pihak
Kaprodi Pendidikan Profesi Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Heru Susetya mengatakan rabies merupakan persoalan kesehatan lama yang pola penularannya tidak banyak berubah yaitu melalui gigitan hewan. Namun, penanganan orang yang digigit hewan dengan rabies kerap terlambat sehingga mengakibatkan kematian.
Heru menyarankan penanganan rabies ini perlu melibatkan semua pihak yaitu bidang yang menangani kesehatan hewan, manusia, dan lingkungan. Selain itu, kata dia, penanganan orang yang digigit hewan dengan rabies juga perlu tepat.
“Karena penanganan rabies itu sederhana. Jadi kalau sebetulnya tidak ada rabies di hewan maka tidak ada rabies di manusia, dan hanya melalui gigitan. Itu jelas konsepnya,” jelas Heru, Sabtu 3 Juni 2023.
Heru menambahkan pemerintah juga perlu memastikan kesediaan vaksin untuk hewan dan manusia terkait rabies. Ia menilai target pemerintah agar Indonesia bebas rabies pada 2030 dapat terpenuhi jika langkah-langkah ini dilakukan secara serius.
Penanganan Rabies
Discussion about this post