PENASULTRAID, JAKARTA – WHO Global TB Report tahun 2022 melansir data bahwa terdapat 10,6 juta orang di dunia jatuh sakit karena TBC serta menyebabkan 1,3 juta orang meninggal karenanya. Indonesia termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh dunia, menempati posisi kedua setelah India dengan beban kasus baru sebanyak 1.060.000 kasus dengan kematian sebanyak 134.000 jiwa atau setara dengan 15 kematian/jam akibat TBC.
Dari estimasi tersebut, berdasarkan data final SITB tahun 2023, sejumlah 821.200 kasus TBC (77% dari target 90%) telah ternotifikasi dan angka kasus TBC diobati mencapai 86% (target 90%). Presiden Joko Widodo memberikan atensi khusus terhadap penanggulangan TBC melalui pelaksanaan Rapat Terbatas pada 18 Juli 2023 lalu.
Komisi IX DPR RI bekerja sama dengan Global Health Strategies dan Global TB Caucus akan menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Tinggi dengan tema “Eliminasi TBC 2030: Nusantara Sehat, Indonesia Kuat” serta meluncurkan Kaukus TBC DPR RI guna memperkuat komitmen parlemen untuk memerangi TBC di Indonesia.
“Kaukus Tuberkulosis DPR Rl juga akan mendukung inovasi penanganan tuberkulosis, termasuk pengembangan teknologi mutakhir untuk pencegahan, diagnosis, dan pengobatan. Penggantian tes berbasis dahak dengan tes molekuler cepat yang lebih efisien adalah salah satu langkah penting untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan deteksi tuberkulosis,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena pada pertemuan yang berlangsung pada Senin, 19 Agustus 2024 di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan.
Partisipan berasal dari kementerian/lembaga pemerintah, unsur non-pemerintah serta dunia usaha mengikuti rangkaian pertemuan, mulai dari rangkaian pembukaan dan sambutan hingga pemaparan dan diskusi panel “Inovasi Indonesia dalam eliminasi TBC, Upaya Pemerintahan dalam Mempercepat Eliminasi TBC dan Mewujudkan Nusantara Sehat, Indonesia Kuat”.
Discussion about this post