Selain itu, kemampuan toleransi bencana multi-level jaringan, seperti kontrol aliran tingkat sistem dan mekanisme pencegahan badai pensinyalan, menjamin keandalan yang luar biasa dengan gangguan layanan nol.
Dibangun pada arsitektur cloud-native 2.0 dan platform layanan mikro berbasis kontainer, jaringan inti memungkinkan inovasi layanan yang cepat dan secara signifikan mengurangi waktu peluncuran untuk layanan baru.
Jaringan inti yang ditingkatkan juga mendukung tujuan XL Axiata di segmen konsumen (toC) dan bisnis (toB). Kemampuan bandwidth yang sangat tinggi menjadikan jaringan ini ideal untuk layanan seperti VR, AR, dan cloud gaming, sementara solusi canggih seperti Public Network Integrated Non-Public Network (PNI-NPN) dan VPN seluler memungkinkan koneksi yang efisien untuk industri seperti manufaktur, yang mendukung pengembangan cepat layanan perusahaan baru.
Chief Technology Officer (CTO) XL Axiata, I Gede Darmayusa, mengatakan, pihaknya merasa bangga dengan langkah yang solid menuju 5G ini. Hal ini terjadi berkat kemitraan mereka dengan Huawei.
“Jaringan ini tidak hanya mendukung 5G tetapi juga terus meningkatkan pengalaman bagi pengguna 4G kami. Lewat kerjasama dengan Huawei, kami berkomitmen untuk mendorong inovasi dan berkontribusi pada transformasi digital Indonesia,” kata Gede dalam keterangannya, Kamis 17 Oktober 2024.
Discussion about this post