Tak ketinggalan, pendidikan saat ini pun turut ambil bagian dalam membentuk generasi bangsa ke depannya, karena pendidikan seakan hanya mencetak generasi yang cerdas, tapi minim nilai akhlak.
Berbeda dengan Islam yang memiliki mekanisme dalam memberantas kasus kekerasan seksual. Dari itu, jauh sebelum memberlakukan sanksi bagi pelaku kriminal, Islam memiliki upaya preventif dalam meminimalisasi bahkan membabat tuntas kasus kekerasan seksual.
Hal itu di antaranya: Pertama, peran keluarga. Keluarga merupakan di mana anak mendapatkan pendidikan utama dan pertama dari orang tuanya. Olehnya itu, peran orang tua sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai yang sesuai norma agama.
Kedua, peran masyarakat. Masyarakat merupakan penopang dalam membantu orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Karenanya Islam memerintahkan umatnya untuk senantiasa membudayakan melakukan amar makruf nahi mungkar di tengah-tengah masyarakat, sebab manusia tak lepas dari khilaf.
Ketiga yang tak kalah penting adalah peran negara. Negara memiliki kekuatan hukum dalam menerapkan aturan yang akan diberlakukan. Dari itu, negara memiliki peran strategis dalam mengatur rakyatnya agar senantiasa terkondisikan dalam suasana ketaatan. Adapun hal itu seperti meniadakan tontonan atau media yang minim nilai edukasi, apalagi yang merusak moral.
Pun negara akan membuat kurikulum pendidikan yang tak hanya menciptakan generasi yang cerdas secara sains dan teknologi, namun juga menjadikan generasi memiliki budi pekerti yang luhur dan senantiasa terikat dengan aturan-Nya.
Dengan demikian, begitu sulit saat ini meminimalisasi kasus kekerasan seksual, jika masih banyak pemicu yang menyebabkan hal itu terjadi. Dari itu, sudah selayaknya umat ini kembali pada aturan-Nya yang paripurna, karena sungguh Allah yang lebih mengetahui aturan yang terbaik untuk hambanya. Wallahu a’lam.(***)
Penulis adalah Freelance Writer Asal Konawe, Sulawesi Tenggara
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post