Pada talkshow tersebut, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan salah satu persoalan riset di Indonesia adalah kurangnya sosialiasi.
Ali Mazi mencontohkan, banyaknya masyarakat yang menolak vaksin disebabkan sosialisasi yang kurang. Padahal, vaksin merupakan produk yang dihasilkan melalui riset.
“Persoalan berikut mengenai riset adalah apakah kita bersedia menggunakan produk-produk lokal kita sendiri. Sebagai contoh, sejak 1926 aspal Buton sudah diriset sebagai salah satu sumber daya alam yang dimiliki bangsa ini. Namun, sampai saat ini pemanfaatan aspal Buton di Indonesia belum optimal,” kata Ali Mazi saat menjadi narasumber.
Ali Mazi juga menyampaikan rencana relokasi penduduk di pesisir Pulau Buton yang berpotensi terkena bencana tsunami ataupun gempa bumi. Dan Pemprov Sultra telah menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung dan Universitas Halu Oleo untuk melakukan riset terhadap potensi bencana itu.
Selain mengajukan sejumlah persoalan mendasar perihal riset, Gubernur Sultra juga mengajukan sejumlah gagasan agar daerah-daerah bisa tumbuh merata. Salah satunya, hasil-hasil riset strategis yang membutuhkan implementasi harus ditindaklanjuti dengan bantuan pembiayaan dari BRIN ataupun pemerintah pusat secara umum.
Kedua, perlu kolaborasi yang kuat tidak hanya pemerintah daerah dan pusat, tapi juga di antara pemerintah daerah.
Discussion about this post