Sementara itu, di tempat yang sama, President Director PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk., Yoshihiro Kobi mengungkapkan bahwa pihaknya cukup lama di Bekasi membangun kawasan industri.
Menurutnya, Indonesia memiliki ragam budaya, tiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Olehnya itu, apa yang telah dibangun di Bekasi belum tentu bisa dikembangkan di Buton. Perlu pembelajaran dan disesuaikan dengan karakteristik suatu daerah.
“Jadi kita sudah cukup lama di Bekasi bikin kawasan industri yang mendatangkan banyak industri dari luar negeri juga. Tapi setiap daerah itu ada ciri khasnya yang khusus. Kita tidak bisa copy yang kita bangun di Bekasi itu di sini. Tapi saya ingin tahu apa yang spesial di Buton ini. Aspal ada, nikel ada, perikanan ada. Jadi kita harus mikir lagi apa yang cocok untuk industri, kalau seandainya kita mau bikin kawasan industri,” bebernya.
Yoshihiro menjelaskan, berdasarkan hasil pemaparan Bupati, pihaknya prospek condong ke investasi tambang nikel. Namun, masih akan melihat hasil peninjauan lapangan nanti.
“Prospeknya proses dari nikel itu memang yang diutamakan ya. Aspal juga saya belum ada ilmu tentang natural aspal. Tadi juga disampaikan tentang perikanan. Ini juga saya baru tahu ini pusat kapal perikanan disini, karena lebih dekat dari Bali ke Jepang. Saya lihat disini. Jadi pasti ada potensial untuk kembangkan. Tapi mungkin ada beberapa hal yang kita belum tahu ya. Jadi kita akan studi lagi,” ujarnya.
Mengenai nilai investasi, Yoshihiro mengaku belum bisa memastikannya.
“Nilai investasi kita belum tahu. Karena kita baru tahu infrastruktur yang sudah ada apa, yang belum ada apa? Dan berapa estimasinya untuk bikin infrastruktur,” jelasnya.
Usai diterima di Ruang Rapat VIP Bupati Buton di Pasarwajo, para investor dan Bupati bergerak menuju Kamaru, Kecamatan Lasalimu dan Kecamatan Kapontori. Di Kamaru, rombongan Bupati dan investor meninjau PPI Kamaru dan Tambang Aspal Lawele.
Tidak sampai disitu saja, La Bakry juga mengajak para investor mengunjungi Desa Boneatiro dan Pulau Pendek sebagai salah satu kekayaan alam negeri Buton.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post