Presiden mengatakan bahwa IKN merupakan smart city yang ditopang dengan teknologi dalam setiap aktivitasnya.
“Ke depan kita juga akan pergunakan pembangkit listrik tenaga surya dan kendaraan listrik,” kata Jokowi.
Pada kesempatan itu, Presiden tak lupa pula mengingatkan para kepala daerah untuk segera merealisasikan APBDnya. Presiden Jokowi menyoroti rendahnya realisasi belanja di kabupaten/kota yang baru mencapai 31 persen, sementara di tingkat provinsi sebesar 41 persen.
“Uang beredar di daerah bapak ibu semuanya sangat rendah. Kalau peredaran uang rendah artinya daya beli juga tidak kuat. Segera keluarkan,” tegas Presiden Jokowi, seraya menekankan bahwa makin cepat realisasi APBD, makin baik dampaknya terhadap perputaran uang dan daya beli masyarakat.
Selanjutnya, dalam arahan khusus kepada 38 gubernur, Presiden menekankan agar kebijakan pemerintah daerah linier dengan pemerintah pusat.
“Gubernur adalah ujung tombak penyambung antara daerah dan pusat. Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, gubernur harus betul-betul paham skala prioritas dan arah kebijakan pemerintah pusat,” tegas Jokowi.
“Sebagai contoh pemerintah pusat membangun waduk (primer), rekan-rekan gubernur, bupati/walikota diharapkan membangun sarana pendukung tersier di sekitarnya,” tambahnya.
Presiden juga menginstruksikan para kepala daerah untuk mengidentifikasikan kelebihan maupun kekurangan kabupaten/kota.
“Buat kebijakan yang berdampak kepada masyarakat. Bangun kerjasama antar daerah dengan baik, seperti urusan pengelolaan sampah. Lalu saya harapkan juga adanya backup data di daerah bapak ibu sekalian,” tekan Jokowi.
Presiden juga menekankan para gubernur untuk mendukung penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024.
“Bantu dan sukseskan PON 2024,” tegas Jokowi.
Discussion about this post