Upaya Jokowi menampilkan diri sebagai negarawan tidak tepat saat proses masih berlangsung. Makan siang di istana tidak dapat dimaknai sebagai wujud netralitas Jokowi. Sebagai kader PDIP (belum mundur atau dipecat), sekaligus menjadi orangtua dari bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka, sangat tidak mungkin dan tidak perlu Jokowi netral.
Sebagai politisi, Jokowi dan keluarganya tidak harus netral dan tidak boleh netral. Yang harus netral itu adalah alat-alat negara seperti TNI dan Polri, sedang ASN dapat menggunakan hak pilih aktifnya, namun tidak dapat memengaruhi orang lain untuk memilih atau tidak memilih.
Jokowi perlu memastikan seluruh alat negara netral dan tidak berpihak kepada partai dan calon manapun. Jokowi juga perlu menyampaikan himbauan kepada semua partai politik, dan bakal capres/cawapres untuk tidak memasang gambar wajahnya di dalam alat peraga kampanye dan bahan kampanye.
Jokowi dapat disebut netral jika semua peserta Pemilu menurunkan gambar wajahnya. Jika hanya sekedar makan siang di Istana dengan ketiga bakal capres, itu bukan bukti netralitas, itu hanya lips service.
Demikian juga dengan menteri dan kepala lembaga yang memilih masuk dalam tim pemenangan bakal capres/cawapres sebaiknya diberhentikan agar fokus pada tugasnya. Termasuk menteri inisiator usulan masa jabatan presiden tiga periode pendukung Prabowo-Gibran sebaiknya diberhentikan atau di non aktif seperti Luhut Binsar Panjaitan, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Bahlil Lahadalia.
Discussion about this post