Buktinya, hampir setiap hari kita menyaksikan berita di sosial media, televisi dan koran yang menggambarkan sikap kurang ajar anak-anak pada kedua orangtua.
Sementara di sisi yang lain, sistem pendidikan sekuler juga tidak mendidik agar anak memahami konsep birrul walidain. Sehingga wajar lahirlah generasi yang selain rusak hubungannya dengan orangtua, juga rusak hubungannya dengan Allah SWT.
Tindakan mereka yang sampai menghilangkan nyawa orangtua jelas tindakan kejahatan dan termasuk dosa besar. Anak-anak sekarang berperilaku tanpa memikirkan aturan agama.
Banyak yang berperilaku bebas dan bertingkah laku jauh menyimpang dari agama dan nilai moral. Kebebasan itu pun menjadi racun yang mematikan akal dan naluri manusia.
Kasus pembunuhan seorang bapak yang dilakukan oleh anaknya sendiri benar-benar membuktikan betapa rusaknya sistem kehidupan yang berlandaskan sekularisme. Fitrah anak yang harusnya mencintai dan menyayangi orangtuanya justru perlahan sirna.
Fitrah anak yang harusnya menjadi anak yang taat pun rusak. Sekularisme telah berhasil menjadikan generasi muda jauh dari identitas agamanya. Jelas, penerapan sistem hidup kapitalisme gagal memanusiakan manusia.
Fitrah dan akal tidak terpelihara, menjauhkan manusia dari tujuan penciptaannya yaitu sebagai hamba dan Khalifah pembawa rahmat bagi alam semesta. Maka tak heran, lahirlah generasi rusak dan merusak.
Saatnya Kembali Pada Islam
Islam mendidik generasi menjadi generasi yang memiliki kepribadian Islam yang akan berbakti dan hormat pada orangtuanya dan memiliki kemampuan dalam mengendalikan emosi.
Discussion about this post