Ada sebagian pengguna yang bahkan langsung memberi rating buruk tanpa membaca keseluruhan cerita. Meski begitu, sebagian lagi menganggap jika cerita dengan eksplorasi seksual yang digambarkan tidak hanya mengandung muatan adegan seks saja.
Banyak dari penulis yang memadukan berbagai isu mulai dari relationship hingga sosial ekonomi untuk
menyampaikan pesan moral dari sebuah cerita. Di platform baca dan menulis digital Cabaca, karya dengan label 18+ bisa dibilang masih menjadi favorit pembaca, karena sering bertengger di kategori buku paling banyak dibaca hingga kategori buku yang sedang tren.
Sebut saja karya Ravenska Jo berjudul Bedfriend yang sudah berhasil menarik 83.640 pembaca. Novel yang satu ini mengusung tema friends with benefit, sesuatu yang masih dianggap bertentangan dengan norma di Indonesia.
Dikisahkan Lala dan sahabatnya, Yose, melakukan hubungan seksual yang mereka sebut sebagai kegiatan ‘have fun’ untuk melarikan diri dari masalah yang dihadapi masing-masing.
Lala diceritakan terjebak dan selalu mengulangi hal yang sama, tak peduli seberapa keras ia mencoba keluar dari lingkaran setan tersebut. Uniknya, walau termasuk buku populer, rating yang diberikan pembaca adalah 4,6/5 saja.
Ada pula Cerita Kutang karya Honey Dee yang sudah menarik 10.530 pembaca
meski baru dirilis pada bulan Desember tahun lalu. Novel ini berkisah tentang seorang perempuan yang terobsesi menjadi perempuan simpanan. Penulisnya bahkan bereksperimen dengan sudut pandang orang kedua, yakni ‘kamu’, agar pembaca juga turut merasakan ‘nikmatnya’ menjadi perempuan simpanan.
Tak hanya Bedfriend dan Cerita Kutang, ada pula beberapa judul novel di Cabaca dengan eksplorasi seksualitas seperti Sexy Bitch karya Lithelit yang berhasil menarik 19.440 pembaca. Selanjutnya karya berjudul Seductionship karya Adellelia yang sudah dibaca 16.070 pembaca.
Discussion about this post