Oleh: Sutrisno Pangaribuan
Sejak berakhirnya Orde Baru yang serba tertutup, kita memasuki era reformasi yang sangat terbuka. Semua sistem pemilihan kini terbuka dan memberi kesempatan kepada semua orang untuk maju sebagai calon pemimpin.
Perubahan tersebut memberi kita kesempatan mengenal sosok Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dan Periode 2018-2023. Gubernur latar belakang sipil yang berhasil mengalahkan gubernur petahana latar belakang militer, Bibit Waluyo di Pilkada Jawa Tengah 2013.
Dalam setiap pemilihan calon pemimpin, setiap orang pasti ingin mendapat informasi tentang kelebihan calon. Namun Kongres Rakyat Nasional (Kornas) justru ingin memberi informasi tentang kekurangan Ganjar Pranowo sebagai Capres. Sehingga publik semakin lengkap mengenal calon pemimpinnya. Berikut daftar kekurangan Ganjar Pranowo.
Pertama, Ganjar Pranowo berasal dari keluarga orang biasa, sederhana, tidak berasal dari kaum ningrat dan darah biru. Ayahnya polisi dengan pangkat rendah, ibunya membuka kedai kelontong dan penjual bensin eceran.
Berbeda dengan Prabowo Subianto. Kakeknya Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo adalah pendiri Bank Negara Indonesia. Ayahnya Soemitro Djojohadikoesoemo adalah begawan ekonomi Indonesia dan pernah menjabat menteri di masa Orde Lama dan Orde Baru. Sedangkan Anies Baswedan, kakeknya adalah pahlawan nasional, Abdurrahman Baswedan, pernah menjadi Wakil Menteri Muda Penerangan RI, anggota BP-KNIP.
Ayahnya, Rasyid Baswedan merupakan akademisi yang pernah menjabat Wakil Rektor UII Yogyakarta.
Kedua, Ganjar Pranowo tidak memiliki dukungan dari konglomerat yang memiliki gurita bisnis (bandar politik). Ganjar Pranowo hanya mengandalkan dukungan dan gotong royong partisipasi rakyat.
Discussion about this post